TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Department Store Ini Gulung Tikar Karena Alasan yang Sama

Kamu lebih suka belanja via apa?

Jawapos.com

Menjelang akhir 2017, beberapa toko kecil bahkan department store harus menutup gerainya. Hal ini bukan akibat daya beli masyarakat yang menurun, melainkan karena perubahan tren ritel global.

Seiring berkembangnya tren e-commerce, konsumen Indonesia mulai senang menyerbu toko-toko online. Selain lebih praktis, pilihan barang yang dijual lebih banyak variasinya. 

Tak jarang harga yang ditawarkan jauh lebih murah dengan diskon yang menarik. Apalagi kita gak perlu antre, jauh-jauh ke luar rumah, dan hemat ongkos. Alhasil, departement store terkenal pun terpaksa gulung tikar.

Inilah 4 department store yang harus menutup gerainya pada tahun 2017.

1. Ramayana

panoramio.com

Ramayana dikenal sebagai gerai yang hampir setiap hari memberikan tawaran diskon yang menggiurkan. Sayangnya, hal tersebut tidak selalu berhasil di setiap cabangnya.

Pada Agustus lalu, manajemen terpaksa menghentikan operasional delapan gerai divisi supermarket karena terus merugi. Meski demikian, unit bisnis tersebut cuma bagian kecil  kalau dibandingkan dengan unit department store.

Adapun gerai Ramayanan yang ditutup berlokasi di Banjarmasin, Bulukumba, Gresik, Bogor, Pontianak, Sabang, dan Surabaya. Kabarnya, penutupan ini hanya bersifat sementara, karena rencana renovasi dua bulan ke depan.

Baca juga: Gulung Tikar Akhir Oktober, Lotus Thamrin Justru Lakukan Hal Ini

2. Matahari

matahari.co.id

Berikutnya, ada Matahari yang harus menutup dua gerainya di Pasaraya Manggarai dan Blok M. Plaza, Jakarta. Matahari menutup gerainya pada September lalu.

Hal ini dilakukan untuk sebuah strategi lainnya menambah profit. Tutupnya dua gerai tersebut dapat mengurangi beban biaya operasional dan mengalihkan pembeli ke gerai yang lebih berpotensial.

Seperti yang kita ketahui, Matahari telah membuka situs onlinenya bernama Mataharimall.com. Harapannya, tingkat penjualannya tetap bisa bersaing dengan e-commerce lainnya.

Keduanya beroperasi pada pertengahan 2015, dengan biaya operasional Rp 30 sampai 40 miliar, tergantung luas lahannya. Sedangkan per Juni 2017, keuntungan perusahaan meningkat 10,9 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.

3. Lotus

berbagai sumber

Akhir Oktober ini, Lotus resmi menutup tiga gerai di Thamrin, Cibubur, dan Bekasi. Hal ini dilakukan karena cabang tersebut dinilai sudah tidak produktif lagi.

Menurut Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Tutum Rahanta, Lotus Thamrin memang sering terlihat sepi pengunjung, sehingga hasil penjualannya tidak memuaskan.

Maka dari itu, pihak manajemen berupaya akan mencari lagi titik lain yang sekiranya potensial.  

Baca juga: Gulung Tikar, Debenhams Obral Diskon 70 Persen

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya