TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lalui Tahun Terberat, BRI Catat Beragam Capaian Positif

Aset tembus Rp1.500 triliun

Gedung BRI. /Dok.Bank BRI

Jakarta, IDN Times - PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) berhasil menutup tahun 2020 dengan capaian positif, meskipun kondisi ekonomi global tengah merosot akibat pandemik COVID-19. 

Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan bahwa keberhasilan BRI Group melewati tahun terberat hasil dari strategi perusahaan yang fokus pada penyelamatan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta menjadi mitra utama pemerintah dalam mendukung keberhasilan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Baca Juga: Dihantam Pandemik COVID-19, BRI Masih Cetak Laba Rp18,66 Triliun

1. Kredit mikro tumbuh double digit

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Sunarso. (Dok. BRI)

Peran BRI menjalankan counter cyclical melalui fungsi agent of development terlihat dari penyaluran kredit yang tetap tumbuh positif meskipun ekonomi nasional terkontraksi. 

Hingga akhir Desember 2020, secara konsolidasian BRI berhasil menyalurkan kredit senilai Rp938,37 triliun atau tumbuh 3,89 persen year on year. Angka ini jauh lebih baik apabila dibandingkan dengan pertumbuhan kredit nasional tahun 2020 yang diperkirakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berada di kisaran minus 1 hingga 2 persen.

Tercatat kredit mikro BRI tumbuh double digit sebesar 14,18 persen, kredit kecil dan menengah tumbuh 3,88 persen dan kredit konsumer tumbuh 2,26 persen. Kinerja positif tersebut berdampak pada peningkatan porsi atau portofolio kredit UMKM BRI yang menyentuh angka 82,13 persen dari total seluruh kredit BRI. 

“Tantangannya sekarang adalah mencari sumber pertumbuhan baru. BRI akan fokus di dua area, pertama, yang existing kita naik kelaskan. Kedua, cari sumber pertumbuhan baru, yaitu mencari yang lebih kecil daripada mikro,” jelas Sunarso dalam acara Pemaparan Kinerja BRI Kuartal IV 2020 di Jakarta, Jumat (29/1/2021).

2. Non Performing Loan (NPL) terjaga di bawah 3 persen

Acara Pemaparan Kinerja BRI Kuartal IV 2020 di Jakarta (29/01/2021). (Dok. BRI)

Pertumbuhan kredit BRI Group juga diiringi dengan perbaikan kualitas kredit yang sehat dan terjaga. Hal ini ditunjukkan dengan rasio NPL BRI Group yang tercatat 2,99 persen dengan NPL Coverage mencapai 237,73 persen. 

Sunarso menjelaskan, besarnya pencadangan ini merupakan bentuk strategi perseroan untuk menjaga kinerjanya agar terus tumbuh secara sustainable melalui penerapan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang baik.

Sementara itu Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI tercatat tumbuh sebesar 9,78 persen menjadi sebesar Rp1.121,10 triliun, dengan komposisi dana murah (CASA) mencapai 59,67 persen.

3. Aset tembus Rp1.500 triliun

Ilustrasi pelayanan di BRI. (Dok. BRI)

Kuatnya fundamental membuat perseroan mencatatkan laba sebesar Rp18,66 triliun atau meningkat sebesar 14,02 persen (QoQ) jika dibandingkan dengan kuartal III tahun 2020,  dan aset mencapai Rp1.511,81 triliun pada akhir Desember 2020. Kondisi permodalan BRI Group pun semakin kuat dengan CAR berada di level 21,17 persen. 

Menurut Sunarso, tahun ini BRI optimistis kredit mampu tumbuh lebih baik di atas rata-rata industri nasional, dengan faktor pendukungnya yakni LDR yang masih terjaga di level 83,70 persen. Hal ini sejalan dengan perbaikan daya beli masyarakat dan konsumsi rumah tangga yang menjadi faktor utama pendorong permintaan kredit.

Baca Juga: UMKM Kian Optimis, BRI Siap Berikan Tambahan Modal Kerja

Topik:

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya