4 Negara yang Dapat Berkah dari Naiknya Harga Komoditas Dunia
Lonjakan harga komoditas terjadi selama perang Rusia-Ukraina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina tak selamanya berdampak buruk. Setidaknya hal itu yang terjadi pada negara-negara penghasil komoditas seperti China, Indonesia, Australia, dan Malaysia.
Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyatakan, invasi Rusia ke Ukraina justru membawa berkah bagi empat negara tersebut. Hal itu karena mereka dapat meraup untung di tengah kenaikan bermacam harga komoditas saat ini.
"Yang membuat harga komoditas mengalami kenaikan bukan disebabkan oleh Rusia menginvasi Ukraina. Namun, sanksi yang berlebihan di lakukan oleh AS, Uni Eropa, dan Inggris terhadap Rusia dan Belarusia," kata Ibrahim, dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Senin (7/3/2022).
Baca Juga: Jerman Tolak Ajakan AS Larang Impor Minyak dan Gas dari Rusia
1. Sanksi ekonomi jadi kesempatan para spekulan
Sebagai imbas dari sanksi ekonomi tersebut, para spekulan di berbagai negara melakukan aksi beli tak terbatas dan membuat lonjakan harga komoditas yang tak wajar.
Ibrahim mengungkapkan, hal tersebut merupakan serangan telak bagi negara-negara yang memberikan sanksi ekonomi kepada Rusia dan Belarusia.
"Tanpa adanya ikut campur pihak ketiga, harga komoditas tidak mungkin mengalami lonjakan yang signifikan. Apalagi sekutu Rusia, yaitu China yang kemungkinan akan mengikuti jejak Rusia akan melakukan invasi terhadap Taiwan," ujar Ibrahim.
Selain itu, sambung Ibrahim, Korea Utara juga sudah berancang-ancang menginvasi Kore Selatan. Ibrahim mengatakan, itu semua dampak dari AS, NATO dan Inggris yang terlalu gegabah dalam memberikan sanksi ekonomi.
Baca Juga: Mau Jadi Dropshipper? Cek Daftar 5 Supplier Dropship di RI
Baca Juga: Daftar 21 Calon Anggota Dewan Komisioner OJK, Siapa saja yang Lolos?