TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Badai PHK Tak Terbendung, Begini Persiapan Menghadapinya

Sedia payung sebelum hujan penting lho!

Ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) melanda banyak perusahaan, tidak hanya di luar negeri melainkan juga di dalam negeri. Beberapa perusahaan dengan nama besar seperti GoTo, Shoppee, dan Ruangguru melakukan PHK hampir bersamaan.

Keputusan PHK diambil perusahaan-perusahaan tersebut dengan alasan efisiensi agar bisnis mereka tetap bisa berjalan.

Kendati banyak PHK terjadi, masyarakat tetap harus optimistis hal tersebut akan berlalu. Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal November lalu, selama kuartal III-2022 pertumbuhan ekonomi Indonesia menembus angka 5.72 persen year on year. Pertumbuhan ini diharapkan menjadi salah satu fondasi bahwa tahun 2023 situasi akan membaik, atau setidaknya jumlah PHK akan berkurang dibandingkan saat ini.

Meski begitu, ada baiknya kita juga melakukan persiapan yang bisa meminimalisir risiko pada masa mendatang, seperti PHK atau tersendatnya bisnis.

Berikut ini beberapa tips guna mempersiapkan diri dari ancaman badai PHK seperti disampaikan oleh Co-Founder Lifepal, Benny Fajarai.

Baca Juga: Induk Google Dikabarkan Bakal PHK 10 Ribu Karyawan

Baca Juga: Daftar Startup yang Terkena Badai PHK, Terus Bertambah!

1. Miliki sampingan sebagai backup apabila penghasilan utama terhenti

Pixabay.com/id/StockSnap

Memiliki penghasilan sampingan merupakan salah satu cara cerdas untuk memastikan kondisi keuangan tetap terjaga di tengah berbagai ancaman.

Penghasilan sampingan meski kemungkinan nilainya tidak sebesar penghasilan utama, tetapi bisa memberikan rasa aman dari ancaman seperti kehilangan pekerjaan karena PHK.

Maka dari itu, sebaiknya jangan menunda untuk mencari peluang dan mengambil kesempatan untuk memiliki penghasilan sampingan, meskipun nilainya kecil. Bahkan ada kemungkinan penghasilan sampingan ini tidak hanya bisa menjadi penyelamat dana darurat, tetapi bisa meningkatkan pundi-pundi tabungan.

2. Sediakan dana darurat yang cukup

ilustrasi rekening (IDN Times/Aditya Pratama)

Jika kamu belum memiliki dana darurat maka sebaiknya kamu mulai merencanakan dan mengalokasikan dana tersebut. Sesuai dengan namanya, dana darurat ini hanya boleh digunakan untuk saat-saat darurat saja seperti kecelakaan atau sakit parah.

Selain itu, dana darurat juga bisa bermanfaat apabila kamu kehilangan penghasilan secara mendadak, salah satunya karena PHK.

Adapun rekomendasi jumlah dana darurat bervariasi. Untuk kamu yang masih single atau tidak mempunyai tanggungan adalah sebesar 3-6 kali dari pengeluaran bulanan. Sementara untuk kamu yang sudah mempunyai keluarga, besar dana darurat yang dibutuhkan adalah 6-12 kali dari pengeluaran bulanan.

3. Miliki asuransi kesehatan atau kendaraan

ilustrasi asuransi (IDN Times/Aditya Pratama)

Memiliki asuransi kesehatan dan kendaraan merupakan hal wajib di masa seperti sekarang. Kendati begitu, tidak sedikit orang yang menganggap bahwa membayar premi dari asuransi kesehatan dan kendaraan hanya sia-sia. Imbasnya, menyesal di kemudian hari ketika terjadi kejadian yang tidak diinginkan.

Pengeluaran yang dibutuhkan saat mengalami musibah seperti sakit berat dan kecelakaan di jalan raya yang tidak ditanggung apabila tidak memiliki asuransi akan jauh lebih besar.

Pengeluaran yang besar dan tiba-tiba memiliki potensi yang sangat besar dalam mengganggu kondisi keuangan keluarga. Maka dari itu, segera lindungi finansial dengan perlindungan dari asuransi daripada menyesal di kemudian hari.

Baca Juga: Galau Pilih Asuransi Jiwa atau Asuransi Kesehatan? Ini Jawabannya

4. Miliki catatan anggaran dan pemasukan yang jelas serta mendetail

Pexels/Pixabay

Hal lain yang perlu kamu biasakan adalah melakukan pencatatan pengeluaran secara rutin dan detail, bahkan untuk pengeluaran kecil seperti bayar parkir, bayar tol dan lain-lain juga turut dicatat.

Dengan memiliki catatan anggaran dan pemasukan yang tertata rapi, kamu bisa dengan bijak mengalokasikan dan menggunakan anggaran dengan lebih bijak. Cara ini sangat cocok dan dianjurkan buat kamu yang ingin mencoba efisiensi dan pengaturan keuangan yang lebih baik.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya