TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bahlil Pastikan Investasi LG Rp142 Triliun di Indonesia Lanjut Terus

LG mau bangun pabrik baterai mobil listrik di Indonesia

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia saat konferensi pers mengenai Hilirisasi Nikel 2023. (IDN Times/Triyan)

Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, memastikan investasi LG senilai 9,8 miliar dolar AS atau Rp142 triliun di Indonesia terus berlanjut.

Bahlil pun mengapresiasi pihak-pihak yang telah sepakat dan berkomitmen melanjutkan mega proyek tersebut.

Sebelumnya, investasi LG tersebut mengalami kendala lantaran penerbitan aturan Inflation Reduction Act (IRA) di Amerika Serikat (AS) yang mempengaruhi rantai pasok bahan baku baterai kendaraan listrik dunia.

"Pemerintah mengapresiasi komitmen LG untuk melanjutkan realisasi investasi ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia, Kementerian Investasi berkomitmen terus mengawal proses perizinan dan kemudahan investasi LG di Indonesia agar cepat terealisasi dan memberikan manfaat khususnya kedua negara Indonesia dan Korea," tutur Bahlil, dalam pernyataan resminya, dikutip Minggu (6/8/2023).

"Proyek ini merupakan proyek yang digagas hasil pertemuan kedua kepala negara Indonesia dan Korea sejak tahun 2019 yang lalu," tambahnya. 

Baca Juga: Bahlil: Capres yang Mau Menang Pilpres 2024 Baik-baiklah ke Jokowi

1. LG siap berdiskusi soal pendirian perusahaan di RI

Bendera Korea Selatan. (pixabay.com/Big_Heart)

CEO LG Energy Solution, Young So Kwon, juga mengapresiasi pemerintah Indonesia dan BUMN yang terus memberikan dukungan kepada pihaknya untuk melanjutkan investasi besar tersebut.

So Kwon juga menyatakan, konsorsium LG siap melanjutkan diskusi pendirian perusahaan yang diharapkan mendapat persetujuan dari dewan direksi masing-masing anggota konsorsium, sehingga ada kemungkinan konstruksi dimulai tahun ini.

"LG mengapresiasi dukungan pemerintah Indonesia dan Korea Selatan. Tanpa dukungan pemerintah sangat mustahil untuk bisa mencapai kesepakatan untuk memulai realisasi. Saat ini LG telah menyelesaikan hal yang tersulit dalam negosiasi antar konsorsium yaitu penentuan pemegang saham di perusahaan patungan di setiap rantai pasok. Setelah tercapainya kesepakatan di struktur saham, LG konsorsium yakin negosiasi akan jauh lebih mudah dan menargetkan untuk memulai konstruksi pabrik katoda pada 2023," papar So Kwon.

2. Kerja sama konsorsium LG dan konsorsium BUMN IBC

Presiden Jokowi mengisi daya baterai mobil listrik operasional KTT G20 (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Sebagai informasi, mega proyek Rp142 triliun ini merupakan kerja sama antara konsorsium LG dan konsorsium BUMN IBC, yang terdiri dari LG Energy Solution, LG Chem, Huayou, LX International, Posco Future M, Antam dan IBC.

Sebagai langkah awal, proyek ini dimulai dari pembangunan pabrik sel baterai di Karawang dengan total investasi sebesar 1,1 miliar dolar AS.

Pabrik tersebut nantinya akan memproduksi secara komersial sel baterai sebanyak 10 GWh pada April 2024. Selanjutnya investasi akan dilanjutkan dengan pembangunan pabrik smelter, prekursor dan katoda, serta kerja sama pertambangan yang saat ini dimiliki ANTAM di Buli, Halmahera.

"Antam dan seluruh konsorsium BUMN yang terlibat dalam proyek pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik (grand package) LG, memiliki komitmen yang sama untuk melakukan percepatan dan siap bernegosiasi untuk memberikan keuntungan bagi kedua pihak," kata Direktur Utama Antam, Nico Kanter.

Baca Juga: Gak Cuma BUMN-Investor Asing, Perusahaan Lokal Juga Garap Baterai EV

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya