Bahlil Pastikan Investasi LG Rp142 Triliun di Indonesia Lanjut Terus
LG mau bangun pabrik baterai mobil listrik di Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, memastikan investasi LG senilai 9,8 miliar dolar AS atau Rp142 triliun di Indonesia terus berlanjut.
Bahlil pun mengapresiasi pihak-pihak yang telah sepakat dan berkomitmen melanjutkan mega proyek tersebut.
Sebelumnya, investasi LG tersebut mengalami kendala lantaran penerbitan aturan Inflation Reduction Act (IRA) di Amerika Serikat (AS) yang mempengaruhi rantai pasok bahan baku baterai kendaraan listrik dunia.
"Pemerintah mengapresiasi komitmen LG untuk melanjutkan realisasi investasi ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia, Kementerian Investasi berkomitmen terus mengawal proses perizinan dan kemudahan investasi LG di Indonesia agar cepat terealisasi dan memberikan manfaat khususnya kedua negara Indonesia dan Korea," tutur Bahlil, dalam pernyataan resminya, dikutip Minggu (6/8/2023).
"Proyek ini merupakan proyek yang digagas hasil pertemuan kedua kepala negara Indonesia dan Korea sejak tahun 2019 yang lalu," tambahnya.
Baca Juga: Bahlil: Capres yang Mau Menang Pilpres 2024 Baik-baiklah ke Jokowi
1. LG siap berdiskusi soal pendirian perusahaan di RI
CEO LG Energy Solution, Young So Kwon, juga mengapresiasi pemerintah Indonesia dan BUMN yang terus memberikan dukungan kepada pihaknya untuk melanjutkan investasi besar tersebut.
So Kwon juga menyatakan, konsorsium LG siap melanjutkan diskusi pendirian perusahaan yang diharapkan mendapat persetujuan dari dewan direksi masing-masing anggota konsorsium, sehingga ada kemungkinan konstruksi dimulai tahun ini.
"LG mengapresiasi dukungan pemerintah Indonesia dan Korea Selatan. Tanpa dukungan pemerintah sangat mustahil untuk bisa mencapai kesepakatan untuk memulai realisasi. Saat ini LG telah menyelesaikan hal yang tersulit dalam negosiasi antar konsorsium yaitu penentuan pemegang saham di perusahaan patungan di setiap rantai pasok. Setelah tercapainya kesepakatan di struktur saham, LG konsorsium yakin negosiasi akan jauh lebih mudah dan menargetkan untuk memulai konstruksi pabrik katoda pada 2023," papar So Kwon.
Baca Juga: Gak Cuma BUMN-Investor Asing, Perusahaan Lokal Juga Garap Baterai EV