TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bahlil Pusing Target Investasi Naik, tapi Anggaran Disunat

Bahlil usulkan tambahan anggaran ke DPR RI

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. (dok. Humas Kementerian Investasi)

Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengeluhkan pemotongan anggaran yang diterima pihaknya. Keluhan itu disampaikan Bahlil dala Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VI DPR RI, Jumat (10/6/2022).

Bahlil mengadu kepada Komisi VI lantaran target investasi yang diberikan untuk 2022 adalah berkisar Rp1.250 hingga Rp1.400 triliun. Namun, anggaran untuk Kementerian Investasi/BKPM justru disunat hingga hampir setengah dari 2022.

"Ini yang membuat kami pusing juga pimpinan. Beban kami disuruh naik, tapi biaya dipangkas hingga 50 persen. Saya gak tahu lagi teori dari mana yang dipakai. Oleh karena itu pimpinan, kepada siapa lagi kami mengadu kalau bukan mitra kerja Kementerian Investasi, yaitu Komisi VI," tutur Bahlil.

Baca Juga: Mitra Dagang Utama, Investasi Singapura di RI Tembus US$9,3 Miliar

1. Pagu indikatif BKPM cuma Rp600 miliaran

Ilustrasi Anggaran. (IDN Times/Aditya Pratama)

Berdasarkan materi yang dipaparkan Bahlil, total anggaran yang diberikan kepada Kementerian Investasi/BKPM pada 2022 adaah sebesar Rp1.304.529.174.00. Sementara pagu indikatif Kementerian Investasi/BKPM pada 2023 baru Rp646.016.145.000

Angka tersebut, dianggap Bahlil, masih kurang lantaran target investasi yang dibebankan kepada kementeriannya berkisar antara Rp1.250 hingga Rp1.400 triliun.

"Berdasarkan hasil rapat dengan Bappenas dan Kementerian Keuangan di mana defisit anggaran kami sudah kembali normal menjadi tiga persen. Maka, selisih dari itu ditutupi lewat investasi, maka target investasi kita dinaikkan menjadi Rp1.250 hingga Rp1.400 triliun pada 2022," tutur Bahlil.

2. Bahlil minta tambahan anggaran ke DPR

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. (instagram.com/bahlillahadalia)

Oleh sebab itu, Bahlil pun meminta kepada DPR untuk bisa menambah anggaran mereka agar bisa merealisasikan target investasi yang diberikan kepada Kementerian Investasi/BKPM.

"Kami mengajukan tambahan sebesar Rp1.240.593.724.000 menjadi Rp1.888.609.869.000 pimpinan. Ini kami lakukan dalam rangka mewujudkan target investasi yang Rp1.250 sampai Rp1.400 triliun," ucap Bahlil.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya