TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bos Michelin Indonesia: Industri Otomotif RI dalam Tren Positif

Permintaan konsumen Michelin Indonesia terus menguat

Presiden Direktur Michelin Indonesia, Sai Banu Ramani (dok. Michelin Indonesia)

Jakarta, IDN Times - Presiden Direktur Michelin Indonesia, Sai Banu Ramani, mengungkapkan industri otomotif di Indonesia saat ini tengah berada dalam tren positif. Hal tersebut membuat bisnis Michelin Indonesia berjalan cukup baik selama beberapa tahun terakhir.

"Kami melihat tren yang positif di pasar, pasar juga terus tumbuh di Indonesia untuk sektor otomotif dan saya kira perekonomian (Indonesia) juga terus stabil sehingga memberikan dampak baik buat penjualan kami," kata Banu dalam wawancara khusus dengan IDN Times, Selasa (5/3/2024).

1. Permintaan konsumen terus menguat

ilustrasi Michelin Indonesia (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Sejalan dengan tren industri otomotif dalam negeri yang positif secara keseluruhan, Banu menyatakan Michelin Indonesia tetap mendapatkan permintaan cukup kuat dari sisi konsumen. Apalagi, Michelin Indonesia membawahi sejumlah merek ban yang dijual di Indonesia yakni Michelin, BFGoodrich, dan Corsa.

"Permintaan dari para konsumen untuk semua merek ban kami tetaplah kuat. Ada beberapa merek ban yang ada di bawah Michelin Indonesia, yakni Michelin, BF Goodrich, Corsa, dan Uni Royal. Lewat merek-merek tersebut, permintaan dari konsumen cukup baik sampai saat ini," tutur Banu.

Baca Juga: Michelin Tampar Balik Jorge Martin Usai Dituding Kasih Ban Jelek

2. Michelin Indonesia jadi perusahaan yang bergerak dari hulu ke hilir

ilustrasi Michelin Indonesia (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Dalam kesempatan berbincang dengan IDN Times, Banu turut menjelaskan saat ini Michelin Indonesia bukanlah sekadar perusahaan yang bergerak di sektor otomotif saja. Lebih dari itu, Michelin Indonesia kini menjelma jadi perusahaan yang memiliki bisnis dari hulu dan hilir.

"Kami kini merupakan perusahaan dengan bisnis dari hulu ke hilir. Kami memiliki perkebunan (karet) sendiri dengan pengelolaan di bawah PT Royal Lestari Utama. Kemudian, kami juga memiliki pabrik karet sintetis. Kami memiliki pabrik produksi ban yang berada di bawah Multistrada dan bisnis komersialnya. Jadi, karena kami memiliki integrasi penuh, kami memiliki jaminan pasokan bahan baku sesuai kebutuhan," tutur Banu.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya