Ekonom Sebut Greenflation Baru Bisa Terjadi di RI Puluhan Tahun Lagi
Isu soal green inflation dibawa Gibran dalam debat cawapres
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Executive Director Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menyatakan bahwa greenflation alias green inflation atau inflasi hijau masih belum akan terjadi dalam waktu dekat di Indonesia.
Hal itu berkaitan dengan belum kuatnya transisi energi yang terjadi saat ini di Indonesia. Greenflation, kata Bhima, mungkin baru akan terjadi di Indonesia dalam puluhan tahun dari sekarang.
"Dengan komitmen transisi energi yang tidak kuat, baik dalam penutupan PLTU batu bara dan dorongan ke energi terbarukan maka greenflation itu baru terjadi puluhan tahun ke depan untuk konteks Indonesia," kata Bhima kepada, Rabu (24/1/2024).
Baca Juga: Apa Itu Green Jobs yang Disinggung Gibran saat Debat?
1. Indonesia alami fossiflation
Alih-alih greenflation, Indonesia justru mengalami fossiflation yang menurut Bhima terjadi lantaran inflasi akibat penggunaan energi fosil dalam jumlah besar. Sementara bauran energi terbarukan masih sangat kecil.
"Sejauh ini bauran energi terbarukan juga masih sangat kecil, sedangkan yang justru sebabkan kenaikan inflasi adalah energi fosil yang harganya fluktuatif atau fossiflation," ucap Bhima.