Ekonomi Digital Indonesia Ibarat Katapel
Siap dilepas dengan batu potensi berbagai elemen ekonomi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perkembangan ekonomi digital Indonesia tengah berkembang cukup pesat, terutama dalam setahun terakhir. Namun, harus diakui jika pandemik COVID-19 membuat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia sempat terganggu, terlebih bagi para startup yang bergerak di sektor pariwisata dan juga Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Berkaitan dengan hal tersebut, Managing Partner East Ventures (EV) Willson Cuaca menganalogikan kondisi di Indonesia saat ini bersama dengan ekonomi digitalnya seperti sebuah katapel.
"Kita buat analoginya, keadaan Indonesia itu seperti katapel yang harusnya melesat zaman keemasan Indonesia, tetapi gara-gara COVID-19, kita tertarik ke belakang," kata Willson seperti dikutip dari EV Digital Competitive Index (EV-DCI) Report 2021, Rabu (24/3/2021).
1. Pandemik COVID-19 tidak menghilangkan potensi Indonesia
Kendati ditahan oleh pandemik COVID-19, Willson meyakini bahwa ekonomi digital di Indonesia tidak akan kehilangan potensinya. Pasalnya, Indonesia telah membangun ekosistem digital yang lengkap selama satu dekade terakhir untuk mendukung segala potensi menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar.
Willson mengibaratkan segala persiapan dan potensi tersebut seperti karet katapel yang terkokang dan siap dilepas.
"Namun, karet katapel yang tertarik makin kencang justru memperkuat momentum karena pandemi juga memicu lompatan adopsi digital. Hal ini terlihat dari bagaimana baiknya para start-up di Indonesia merespon pandemik COVID-19," jelasnya.
Hal tersebut sejalan dengan laporan SEA eConomy 2020 yang menyatakan bahwa 1 dari 3 pengguna layanan daring di Indonesia sepanjang tahun lalu adalah pengguna baru.
Selain itu, potensi digital Indonesia semakin kuat dengan data dari Digital Indonesia 2021 yang menyebutkan, ada lebih dari 202 juta pengguna internet Indonesia atau setara dengan 73,7 persen total populasi negeri ini.
Baca Juga: Tiga PR Pemda untuk Tingkatkan Ekonomi Digital Daerah
Baca Juga: E-commerce Subur, Tokopedia Tambah 2,5 Juta Penjual dalam Setahun