Eks Dirut Pertamina Tersangka KPK, Erick Singgung Bersih-bersih BUMN
Erick bertekad buat BUMN transparan dan terbuka
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir angkat suara perihal kasus korupsi yang menjerat eks Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Karen Agustiawan.
Erick kemudian menyinggung tentang program bersih-bersih BUMN yang jadi andalannya. Menurut dia, hal tersebut merupakan suatu keharusan ketika ditunjuk sebagai Menteri BUMN oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo.
"Saya tentu tidak mau mendiskreditkan siapa pun, tetapi sejak awal saya bilang bahwa ketika saya dipercaya, diberi amanah oleh Bapak Presiden sebagai pembantu beliau untuk mentransformasi BUMN sejak awal saya bilang harus ada program bersih-bersih BUMN," tutur Erick kepada awak media di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (20/9/2023).
Baca Juga: Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Ditahan KPK di Kasus Korupsi LNG
Baca Juga: Kementerian BUMN Minta Tambahan PMN Rp25 Triliun buat BUMN Karya
1. Kasus korupsi Karen terjadi sebelum Erick jadi Menteri BUMN
Erick menegaskan, kasus korupsi yang dilakukan Karen terjadi jauh sebelum dia diberi amanat menjadi Menteri BUMN.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI tersebut menyatakan, program bersih-bersih BUMN dijalankan dengan tujuan agar perusahaan-perusahaan pelat merah punya prinsip good corporate governance (GCG).
"Nah kalau kita lihat banyak sekali isu yang terjadi sebelum tentu saya diberikan amanah, tetapi kembali yang saya sampaikan yang namanya perbaikan daripada sistem good corporate governance itu terus harus berlangsung," kata Erick.
Baca Juga: Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Bantah Rugikan Negara Rp2,1 T