TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Eks Dirut Pertamina Tersangka KPK, Erick Singgung Bersih-bersih BUMN

Erick bertekad buat BUMN transparan dan terbuka

Erick Thohir saat bincang-bincang bersama IDN Times di Kementerian BUMN, Jumat (15/9/2023). (IDN TImes/Tino).

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir angkat suara perihal kasus korupsi yang menjerat eks Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Karen Agustiawan.

Erick kemudian menyinggung tentang program bersih-bersih BUMN yang jadi andalannya. Menurut dia, hal tersebut merupakan suatu keharusan ketika ditunjuk sebagai Menteri BUMN oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

"Saya tentu tidak mau mendiskreditkan siapa pun, tetapi sejak awal saya bilang bahwa ketika saya dipercaya, diberi amanah oleh Bapak Presiden sebagai pembantu beliau untuk mentransformasi BUMN sejak awal saya bilang harus ada program bersih-bersih BUMN," tutur Erick kepada awak media di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (20/9/2023).

Baca Juga: Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Ditahan KPK di Kasus Korupsi LNG

Baca Juga: Kementerian BUMN Minta Tambahan PMN Rp25 Triliun buat BUMN Karya

1. Kasus korupsi Karen terjadi sebelum Erick jadi Menteri BUMN

Eks Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan ditahan KPK, Selasa (19/9/2023) (IDN Times/Aryodamar)

Erick menegaskan, kasus korupsi yang dilakukan Karen terjadi jauh sebelum dia diberi amanat menjadi Menteri BUMN.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI tersebut menyatakan, program bersih-bersih BUMN dijalankan dengan tujuan agar perusahaan-perusahaan pelat merah punya prinsip good corporate governance (GCG).

"Nah kalau kita lihat banyak sekali isu yang terjadi sebelum tentu saya diberikan amanah, tetapi kembali yang saya sampaikan yang namanya perbaikan daripada sistem good corporate governance itu terus harus berlangsung," kata Erick.

Baca Juga: Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Bantah Rugikan Negara Rp2,1 T

2. Erick pastikan BUMN transparan

Gedung Kementerian BUMN (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Oleh sebab itu, Erick memastikan pengelolaan BUMN di bawah kepemimpinannya bakal berjalan secara transparan dan terbuka. Hal itu lantaran BUMN dijalankan dengan menggunakan uang rakyat.

"Saya bisa jamin bahwa di zamannya saya ini, saya berusaha benar-benar menjaga daripada struktur, sistem yang lebih transparan dan baik seperti yang saya lakukan di sepak bola. Kenapa? ya namanya juga badan usaha milik negara, jadi ini kan uang rakyat. Makanya saya pastikan BUMN tidak berbisnis dengan rakyat, tapi mendukung yang namanya pertumbuhan ekonomi," papar Erick.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya