TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Erick Thohir Anggap Tudingan Keterlibatan Bisnis PCR Sebagai Fitnah

Erick tegaskan tidak ada niat memperkaya diri

Menteri BUMN Erick Thohir (dok. Kementerian BUMN)

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir akhirnya buka suara terkait tudingan soal keterlibatan dirinya dalam bisnis tes PCR melalui PT Genomik Solidaritas Indonesia (PT GSI).

Erick juga membantah dirinya terlibat dalam pendirian PT GSI yang di dalamnya terdapat nama sang kakak, Boy Thohir selaku salah satu founder atau pendirinya.

"GSI pendiriannya jelas saya nggak mengikuti dan itu di bawah yayasan. Di awal ketika pak presiden meminta saya jadi menteri, saya melepas semua jabatan, saya laporkan kekayaan saya di KPK dan pajak. Alhamdulillah saya konsisten transpraran melaporkan itu sampai sekarang," ujar Erick dalam program "Kick Andy Double Check" yang tayang di MetroTV, Minggu (14/11/2021) malam.

Baca Juga: Luhut Pandjaitan dan Erick Thohir Dilaporkan ke KPK soal Bisnis PCR 

Baca Juga: Luhut: Kalau Terima Duit Bisnis PCR, Saya Bakal Resign dari Menteri

1. Fitnah adalah risiko sebagai pejabat publik

Menteri BUMN Erick Thohir (Dok. IDN Times)

Sebagai pejabat publik, Erick menyadari bahwa fitnah tak bisa dihindari. Oleh karena itu, dia menganggap segala tudingan tersebut sebagai fitnah sampai terbukti kebenarannya.

Namun, Erick mengaku enggan untuk berhenti akibat adanya fitnah tersebut. Dia justru merasa harus berbuat lebih baik lagi kepada masyarakat sebagai seorang Menteri BUMN.

"Saya tekankan sekali lagi pada konteks COVID-19, banyak risiko yang diambil pejabat publik tanpa niat sedikitpun memperkaya diri, lillahitala. Nawaitunya jelas, kita pelayanan kesehatan masyarakat pada saat itu dan hari ini harus dijalankan karena perang melawan COVID-19 belum usai," tutur dia.

2. Erick akui selalu dituding memperkaya diri, bahkan sebelum kisruh tes PCR

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan keterangan pers saat menyambut kedatangan vaksin COVID-19 di Teminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (31/5/2021). (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Tudingan memperkaya diri melalui bisnis tes PCR kepada Erick semakin masif ketika pemerintah mewajibkan tes PCR untuk penggunaan transportasi udara.

Terkait hal tersebut, Erick menjelaskan keputusan itu diambil kala itu dalam rapat terbatas (ratas) yang tidak hanya dihadiri olehnya, tetapi juga Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, dan Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

"Jadi apa mungkin ratas itu men-setting menguntungkan saya? Berarti apa, dalam ratas itu semuanya dituduh memperkaya seorang Erick Thohir? Saya tidak punya track record di bisnis kesehatan, saya di-framing memperkaya diri," kata Erick.

Mantan Ketua TKN tersebut mengakui bahwa tudingan memperkaya diri telah tersemat dalam dirinya jauh sebelum kisruh tes PCR. Hal itu terjadi ketika dirinya diberi amanat untuk menerima kedatangan beberapa juta dosis vaksin dari Sinovac.

Erick disebut menerima keuntungan dari transaksi vaksin Sinovac tersebut.

"Sebelum PCR saya sudah dituduh, bagaimana caranya untung vaksin, orang itu transaksi langsung dari Bio Farma ke Sinovac," katanya.

Baca Juga: Erick Thohir: Saya Bertanggungjawab Selesaikan Persoalan Lahan Sirkuit

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya