TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Erick Thohir Ingin Ubah Fokus Kerja BUMN Farmasi

Ada tiga perusahaan dalam holding BUMN farmasi

Bio Farma ( ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berniat mengubah fokus pekerjaan tiga perusahaan yang tergabung dalam holding BUMN farmasi.

Ketiga perusahaan tersebut adalah PT Bio Farma, PT Kimia Farma Tbk, dan PT Indofarma Tbk. Perubahan fokus pekerjaan tersebut disinyalir sebagai imbas dari kasus antigen bekas yang dilakukan oleh Kimia Farma beberapa waktu lalu.

"Untuk alat kesehatan, kita coba perbaiki karena sekarang kita sudah memfokuskan Indofarma di alat kesehatan dan (obat) herbal. Kalau Kimia Farma fokus di obat-obatan berdasarkan kimia dan klinik karena memang klinik Kimia Farma itu di mana-mana," papar Erick, dalam acara webinar HUT ke-7 IDN Times bertema "BUMN Dukung Daerah Bangkit dari #COVID19", Selasa (15/6/2021).

Baca Juga: Usai Kasus Alat Tes Antigen Bekas, Kimia Farma Pacu Digitalisasi

1. Bio Farma fokus pada pembuatan vaksin dan penemuan obat-obatan baru

IDN Times/Imam Rosidin

Sementara itu, Erick menyatakan bahwa Bio Farma, sebagai pemimpian holding BUMN farmasi bakal fokus pada pembuatan vaksin dan penemuan obat-obatan berdasarkan biogenetik.

Hal itu dilakukan Erick dengan berkaca melalui apa yang terjadi di Korea Selatan. Menurut Erick, Korea Selatan tengah mempelajari dan mengembangkan penggunaan algae atau rumput laut sebagai bahan utama pembuatan obat kanker.

"Jadi sekarang semua memang lebih friendly ke alam. Nah itulah Bio farma akan kita lakukan dan kita juga sekarang sedang meminta rumah sakit BUMN mayoritas memakai produk lokal," tuturnya.

Baca Juga: Holding BUMN Farmasi Segera Datangkan Vaksin Gotong Royong

2. Kimia Farma sempat tersandung kasus antigen bekas

Erick Thohir pantau apotek kimia farma (IDN Times/Muhammad Athif Aiman)

Adapun, perubahan fokus kerja tiga perusahaan yang tergabung dalam holding BUMN farmasi tersebut diharapkan Erick dapat mencegah terulangnya kasus yang menimpa Kimia Farma beberapa waktu lalu.

Pada akhir April lalu, Kimia Farma tersandung kasus penggunaan antigen bekas di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara. Kasus ini pun menyulut emosi Erick yang tengah berupaya melakukan perbaikan di tubuh BUMN.

Erick pun akhirnya memecat seluruh anggota direksi Kimia Farma Diagnostics (KFD). Pemecatan tersebut merupakan respons profesional dan serius yang bisa diambil oleh Erick selaku pimpinan tertinggi di Kementerian BUMN. Pemecatan itu juga diambil setelah pihaknya melakukan penilaian secara serius dan berlandaskan semangat good corporate governance.

"Setelah melakukan pengkajian secara komprehensif, langkah (pemberhentian) ini mesti diambil. Selanjutnya, hal yang menyangkut hukum merupakan ranah dari aparat yang berwenang," ujar Erick, dalam keterangan tertulis, yang diterima IDN Times, Minggu (16/5/2021).

Baca Juga: Ini Profil 3 Perusahaan Holding BUMN Farmasi 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya