TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Indonesia Paksa Tiongkok Bikin Tim Investigasi Ekspor Stainless Steel

Dianggap terlalu kompetitif dan harganya terlalu murah

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (ANTARA FOTO/Ismar Patrizki)

Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan M Lutfi menyatakan, saat ini industri stainless steel Indonesia menjadi ancaman bagi Tiongkok. Kekhawatiran Tiongkok berkaitan dengan status Indonesia sebagai salah satu produsen stainless steel terbesar di dunia.

"Hilirisasi pertambangan kita sudah dianggap sangat sukses sebagai penjual atau pengekspor industri stainless steel kedua terbesar setelah China," kata Lutfi dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2021, Kamis (4/3/2021).

Baca Juga: Selamatkan Industri Baja, Krakatau Steel Butuh Dana Talangan Rp3 T

1. Memaksa Tiongkok membentuk tim investigasi

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (Dok. Kementerian Perdagangan)

Dalam laporannya kepada Menteri Koordinator Perekenomian Airlangga Hartarto, Lutfi mengatakan, kini Tiongkok tengah membentuk tim investigasi guna menyelidikan industri pertambangan Indonesia terutama di sektor stainless steel.

"Lapor kepada Pak Menko, industri stainless steel kita sekarang sangat kompetitif sampai saat ini pemerintah China mengadakan investigasi untuk produk stainless steel kita," ujar Lutfi.

2. Harga stainless steel terlalu murah

freepik.com

Selain kompetitif, stainless steel yang dijual atau diekspor Indonesia memiliki harga di bawah rata-rata. Hal itu yang kemudian dianggap dapat membahayakan Tiongkok selaku pengekspor stainless steel terbesar di dunia.

"Kita dianggap terlalu kompetitif dan harganya terlalu murah maka mengancam industri China itu sendiri. Jadi ini sign bagus buat kita menjadi produsen murah, produsen efisien dalam industri tersebut," kata Lutfi.

Baca Juga: Ekonomi Kaltim Mulai Membaik, Sektor Pertambangan dan CPO Jadi Pemicu 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya