TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Luhut: Kerugian PPKM Selama Seminggu Capai Rp5,2 Triliun

Semua harus hati-hati agar PPKM tidak terjadi lagi

Luhut Binsar Pandjaitan. (IDN Times/Aryodamar)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan kerugian akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKKM) bisa lebih dari Rp5 triliun.

Hal tersebut disampaikan Luhut ketika menjadi tamu dalam siniar Deddy Corbuzier yang tayang di YouTube pada Rabu (10/11/2021).

"PPKM itu satu minggu kita rugi Rp5,2 triliun. Lapangan pekerjaan yang hilang berapa banyak, orang yang nggak kerja berapa banyak. Itu kan harga yang sangat mahal," tutur Luhut seperti dikutip IDN Times, Kamis (11/11/2021).

Baca Juga: Luhut Ajak KPK hingga Polisi Penjarakan Mafia di Pelabuhan

1. Semua harus hati-hati agar PPKM tidak terjadi lagi

Presiden Joko Widodo memutuskan untuk memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah wilayah Pulau Jawa dan Bali hingga 2 Agustus mendatang (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Oleh sebab itu, Luhut secara tersirat enggan untuk membuat kebijakan PPKM lagi. Luhut mengakui saat ini tren kasus harian COVID-19 di Indonesia telah berhasil melandai dengan sangat baik.

Imbasnya beberapa aktivitas atau kegiatan perekonomian mulai dibuka perlahan seperti kondisi normal. Luhut pun meminta masyarakat untuk tetap berhati-hati karena pada dasarnya pandemik COVID-19 masih berlangsung sampai saat ini.

"Kita akan lihat nanti begini pergerakan masyarakat, mobilisasi yang terlalu besar tanpa ada pemeriksaan, pengendalian sama saja penyakit itu berpindah
lebih cepat. Tinggal kan buat kita mau super hati-hati atau balik lagi PPKM," ujar dia.

Baca Juga: Cerita Lengkap Awal Mula Luhut Terlibat Urusan Tes PCR GSI

2. Luhut beberkan keterlibatannya di PT GSI

Menteri koordinator bidang kemaritiman dan investasi, Luhut Pandjaitan (www.instagram.com/@luhut.pandjaitan)

Dalam kesempatan tersebut, Luhut juga membeberkan awal mula keterlibatannya di PT Genomik Solidaritas Indonesia (PT GSI). Mantan Kepala Staf Presiden (KSP) itu hanya memberikan sumbangan untuk PT GSI seperti yang diminta oleh anak buahnya, yakni Septian Hario Seto selaku Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves.

Menurut penuturan Luhut, kala itu Seto meminta bantuan dari Luhut untuk pengadaan PCR, genome sequencing, alat-alat dan sebagainya melalui PT GSI dengan tujuan agar nantinya bisa tetap berlanjut dan membantu masyarakat untuk tes PCR dengan harga terjangkau.

Luhut pun lantas menyarankan Seto meminta uang ke pimpinan perusahaan miliknya, yakni Toba Sejahtera.

"Mintalah itu sama CEO perusahaan saya karena kan saya nggak aktif lagi di sana. Duitnya dari perusahaan saya, saya itu nyumbang kasih duit beberapa miliar ke mereka (GSI). Saya udah ngerjain, udah nyumbang, dibully lagi, lengkaplah penderitaan itu," katanya.

Baca Juga: Alasan Luhut Cs Pilih Dirikan PT Baru buat Donasi Tes PCR

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya