TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Garuda Indonesia Belum Masuk Holding BUMN Pariwata karena Alasan Ini

Kementerian BUMN menunggu proses restrukturisasi Garuda

Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga dalam bincang-bincang virtual bersama media, Selasa (5/10/2021). (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) angkat bicara terkait belum bergabungnya PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk di dalam holding BUMN Pariwisata yang bernama PT Aviasi Pariwisata Indonesia.

Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga memaparkan bahwa Kementerian BUMN akan menunggu penyelesaian proses restrukturisasi Garuda Indonesia sebelum memasukkannya ke Holding BUMN Pariwisata.

"Untuk Garuda Indonesia ya kita menunggu saja karena mereka masih proses restrukturisasi sehingga belum dimasukkan ke dalam holding," ujar Arya, dalam bincang-bincang virtual bersama media, Selasa (5/10/2021).

Baca Juga: Garuda Indonesia Butuh Rp435 Miliar untuk Bayar Karyawan Pensiun Dini

Baca Juga: Sah! Ini Daftar Direksi-Komisaris Holding BUMN Pariwisata dan Aviasi

1. Kementerian BUMN tidak ingin Garuda Indonesia membebani Holding BUMN Pariwisata

Maskapai Nasional Garuda Indonesia Yayasan Artha Mask Livery dengan Masker (Dok. Garuda Indonesia)

Arya menambahkan, jika Garuda Indonesia langsung bergabung dalam PT Aviasi Pariwisata Indonesia berpotensi membebani holding tersebut.

Garuda Indonesia saat ini memang masih menderita akibat finansial yang terganggu dan juga ditambah oleh gugatan PKPU. Proses restrukturiasi sebagai solusi atas permasalahan Garuda Indonesia pun masih belum diketahui kapan bisa rampung.

"Nanti kalau masih bermasalah, holdingnya ikutan sehingga kami ingin (persoalan Garuda) clear, jangan sampai nanti malah jadi beban buat holding. Makanya, Garuda Indonesia restrukturisasi dulu, kalau sudah berhasil baru masuk ke holding," tutur Arya.

Baca Juga: Bakal Ada Holding BUMN Pariwisata, Pemerintah Bidik 17 Juta Wisman

2. Momentum pembentukan PT Aviasi Pariwisata Indonesia tepat

Ilustrasi pariwisata (IDN Times/Arief Rahmat)

Keputusan Kementerian BUMN membentuk Holding BUMN Pariwisata di bawah nama PT Aviasi Pariwisata Indonesia disebut Arya tepat momentumnya saat ini. Hal itu lantaran kasus COVID-19 harian di Indonesia sudah mengalami penurunan dan ditambah dengan industri pariwisata yang mulai menggeliat saat ini.

"Momentumnya saat ini pas karena corona sudah turun dan di sisi lain Bali sudah membuka pariwisata internasional dengan membolehkan masuk turis asing. Jadi momentum pembentukan holding ini saya rasa pas," kata Arya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya