Jakarta, IDN Times - Kurva Lorenz atau Lorenz Curve dikenal sebagai sebuah alat statistik yang digunakan menggambarkan distribusi ketimpangan atau ketidakmerataan dalam distribusi ekonomi atau sosial.
Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang ekonom Amerika Serikat (AS) bernama Max O Lorenz pada 1905. Sejak saat itu, Kurva Lorenz menjadi instrumen penting dalam analisis ekonomi, sosial, dan kesehatan masyarakat.
Kurva Lorenz yang sempurna (distribusi seragam) akan berupa garis diagonal dari titik (0,0) hingga (1,1) dengan setiap persen dari populasi memiliki persis persen yang sama dari pendapatan.
Misalnya 10 persen dari populasi memiliki 10 persen dari total pendapatan. Namun, dalam keadaan nyata, kurva ini cenderung melengkung ke atas dari garis diagonal yang menunjukkan bahwa sebagian kecil populasi memiliki sebagian besar pendapatan.
Mengutip situs resmi The Fed, Kurva Lorenz digunakan untuk menghitung Indeks Gini. Metode itu mengukur tingkat ketimpangan berdasarkan luas area di bawah Kurva Lorenz dibandingkan dengan area segitiga yang menggambarkan distribusi seragam.
Indeks Gini sendiri merupakan angka antara 0 dan 1 dengan 0 menunjukkan kesetaraan sempurna (setiap orang memiliki pendapatan yang sama) dan 1 menunjukkan ketimpangan yang ekstrem (satu orang memiliki semua pendapatan).
Kurva Lorenz dan Indeks Gini memiliki implikasi luas dalam kebijakan ekonomi dan sosial. Keduanya membantu pemerintah dan organisasi non-pemerintah dalam merancang kebijakan redistribusi pendapatan, pengentasan kemiskinan, dan pengukuran efektivitas program-program sosial.
Analisis menggunakan Kurva Lorenz juga memungkinkan untuk membandingkan ketimpangan di antara negara-negara atau dalam konteks historis untuk menilai perkembangan distribusi kekayaan dan pendapatan dari waktu ke waktu.
Sebagai kesimpulannya, Kurva Lorenz merupakan alat penting dalam ekonomi dan statistik untuk menggambarkan ketimpangan ekonomi atau sosial dalam suatu populasi. Dengan menyediakan visualisasi yang jelas tentang distribusi pendapatan atau kekayaan, kurva ini membantu dalam mengidentifikasi tantangan ketimpangan dan mendukung pembuatan kebijakan yang lebih adil dan inklusif.