TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menko Airlangga: Indonesia Tujuan Populer Investasi Digital di ASEAN

Potensi ekonomi digital Tanah Air Rp4.531 triliun

Ronaldinho bertemu Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (dok. Kemenko Perekonomian)

Nusa Dua, IDN Times - Menteri Koordinator bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengungkapkan, Indonesia kini jadi tujuan investasi digital paling populer di Asia Tenggara. Menurutnya, hal tersebut tak terlepas dari potensi ekonomi dan keuangan digital yang ada di tanah air.

Hal itu disampaikan Airlangga dalam pidato pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022 di Nusa Dua, Bali, Senin (11/7/2022).

"Saat ini ada 2.391 startup, dua decacorn, dan delapan unicorn. Indonesia jadi tujuan investasi digital terpopuler di Asia Tenggara atau mewakili 40 persen digitalisasi di Asia Tenggara, nilainya Rp300 triliun yang didukung oleh iklim usaha kondusif," kata Airlangga.

Baca Juga: Forum B20-G20 Indonesia Bakal Bahas Rekomendasi Transformasi Digital  

1. Potensi ekonomi dan keuangan digital Indonesia

Ilustrasi transaksi digital (IDN Times/Dokumen)

Dalam kesempatan tersebut, Airlangga juga turut mengungkapkan besaran potensi ekonomi digital dan keuangan di Indonesia.

Saking besarnya potensi ekonomi dan keuangan digital tanah air, Airlangga mengklaim hal tersebut bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang baru.

"Potensi ekonomi digital diperkirakan di 2025 mencapai Rp146 miliar. Pada 2030 bisa naik delapan kali menjadi Rp4.531 triliun," ujar ketua umum Partai Golkar tersebut.

2. Perdagangan digital tembus Rp400 triliun lebih

Ilustrasi transaksi digital (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Sejalan dengan potensi itu, realisasi perdagangan digital Indonesia berhasil mencapai lebih dari Rp400 triliun sepanjang tahun lalu.

Tak ayal jika kemudian perdagangan digital memegang peranan penting dalam kebangkitan ekonomi selama pandemik COVID-19 yang terjadi sejak awal 2020 silam.

"Pada 2021 perdagangan digital mencapai Rp401 triliun seiring dengan meningkatnya preferensi belanja secara online atau daring serta didukung sistem pembayaran digital," kata Airlangga.

Bersamaan dengan hal itu, nilai transaksi uang elektronik mengalami pertumbuhan sebesar 32,25 persen. Kemudian, nilai transaksi QRIS juga meroket 245 persen dan nilai transaksi digital banking meningkat 20,82 persen.

Baca Juga: Melalui G20, Wujudkan Iklim Investasi Kriptokurensi yang Kondusif 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya