TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemerintah Diminta Hapus Tarif Batas Atas Tiket Pesawat

INACA merasa itu jadi jalan keluar yang tepat

Aktivitas Bandar Udara Internasional Yogyakarta (Yogyakarta International Airport) di Kulon Progo, Yogyakarta pada Jum'at (29/01/2023). (IDN Times/Herka Yanis)

Jakarta, IDN Times - Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia atau INACA meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meniadakan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat.

Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatamadja, mengatakan usulan itu bukan tanpa sebab, mengingat saat ini dunia aviasi atau penerbangan tengah bergejolak.

"Kalau bisa, tarif batas atas ini ditiadakan sehingga menyerahkan kepada mekanisme pasar," kata Denon, dalam pernyataannya dikutip Selasa (7/11/2023).

Baca Juga: Anggota DPR Keluhkan Harga Tiket Pesawat Garuda Indonesia Kemahalan

1. Maskapai bakal lebih fleksibel soal harga tiket pesawat

ilustrasi pesawat (IDN Times/Mela Hapsari)

Denon menyatakan maskapai bakal lebih fleksibel dalam menyesuaikan harga tiket pesawat jika TBA dihapuskan.

Dengan fleksibilitas tersebut, maskapai diharapkan mampu menekan kerugian, terlebih dunia aviasi masih belum sepenuhnya bangkit pascapandemik COVID-19.

"Saya pikir, wajar kalau memang kami minta dibuka tarif batas atas,
sehingga ada fleksibilitas maskapai untuk bisa mengurangi kerugian. Jadi bukan menarik keuntungan lebih banyak," ujar Denon.

2. Tingginya harga avtur dan melambungnya nilai tukar rupiah

ilustrasi pesawat di Bandara SAMS Sepinggan (IDN Times/Mela Hapsari)

Di sisi lain, maskapai memang mengalami kerugian operasional di tengah tingginya harga avtur dan melambungnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Maka dari itu, Denon merasa wajar jika pihaknya meminta kepada pemerintah untuk bisa merealisasikan usulan atau permintaan peniadaan TBA tersebut.

"Kami sudah beberapa kali ada penyesuaian tarif surcharge ya terkait dengan naiknya harga avtur, ditambah lagi sekarang nilai tukar mata uang rupiah melemah. Saya pikir kalau misalnya sekarang dalam proses survival mode setelah recovery pascapandemi. Wajar-wajar saja stiap industri, apalagi kita masuk ke dalam kategori transportasi yang sifatnya substansial ini, meminta rekomendasi atau memberikan rekomendasi kepada pemerintah untuk bisa dipenuhi," tutur Denon.

Baca Juga: Harga Sewa Pesawat Rp9 M, Bantuan Baznas ke Gaza Terkendala

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya