Penerimaan Negara Naik, Tekor APBN Capai Rp63,6 Triliun
Sedikit lebih baik dibanding periode sama tahun lalu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan bahwa pendapatan negara hingga akhir Februari 2021 tercatat sebesar Rp219,2 triliun. Capaian tersebut baru 12,6 persen dari target keseluruhan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp1.743,6 triliun.
Meski jumlahnya masih kecil, Sri Mulyani menganggap hal tersebut sebagai capaian yang positif lantaran tumbuh lebih baik ketimbang periode sama tahun lalu atau secara year on year (yoy).
“Yang menarik dan tentu positf dalam hal ini adalah pendapatan negara kita itu sudah tumbuh positif 0,7 persen. Tahun lalu bulan Februari, belum terjadi pandemik, pendapatan negara kita justru mengalami kontraksi 0,1 persen,” jelas Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita secara virtual, Selasa (23/3/2021).
Baca Juga: Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I 2021 Minus 0,1 Persen
Baca Juga: Biaya Penanganan COVID-19 Meningkat, Tekor APBN Jadi Rp1.039 Triliun
1. Penerimaan naik, defisit APBN Februari hanya Rp63,6 triliun
Sri Mulyani juga menyampaikan bahwa defisit APBN hingga akhir Februari 2021 sebesar Rp63,6 triliun atau 0,36 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Defisit tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau Februari 2020, yakni sebesar Rp61,8 triliun.
“Ini kalau dibandingkan tahun lalu Rp61,8 triliun itu terjadi kenaikan 2,8 persen, namun kita lihat defisit 0,36 persen dari PDB ini lbh rendah dibanding tahun lalu yang sebesar 0,4p dari PDB,” imbuh Sri Mulyani.
Baca Juga: Sri Mulyani: Penerimaan Pajak dari Karyawan Alami Penurunan