Perang Rusia-Ukraina Jadi Berkah Buat Krakatau Steel, kok Bisa?
Ekspor baja KRAS ke Eropa alami peningkatan signifikan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Permasalahan global seperti perang Rusia-Ukraina dan pandemik COVID-19 telah memberikan pukulan telak terhadap banyak sektor usaha. Namun, hal itu justru tidak terjadi di PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) yang malah menganggap dua peristiwa global itu sebagai sebuah peluang.
Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim menyatakan, setiap persoalan yang ada termasuk perang Rusia dan Ukraina serta pandemik COVID-19 merupakan sebuah peluang untuk dijadikan kesempatan bagi perusahaan untuk tumbuh.
"Setiap keadaan dan kesempatan itu merupakan sebuah peluang. Kita itu harus membiasakan diri jangan cengeng terharap tantangan, tetapi malah memanfaatkan itu menjadi peluang dan kesempatan. Threats menjadi peluang," ucap Silmy kepada IDN Times, saat ditemui usai menjadi pembicara di Fortune Indonesia Summit 2022 by IDN Media, Rabu (18/5/2022).
Baca Juga: Mantan Direktur Diperiksa Kejagung, Bos Krakatau Steel Buka Suara
Baca Juga: Erick Thohir Temui Bos Krakatau Posco di Tengah Ancaman Default KRAS
1. Ekspor KRAS meningkat di tengah perang Rusia-Ukraina
Pemanfaatan tantangan menjadi peluang itu dimaksimalkan Silmy lewat ekspor KRAS yang meningkat selama tiga bulan pertama tahun ini. Itu merupakan buah dari konsistensi KRAS melakukan ekspor baja ke perusahaan-perusahaan di Eropa bahkan sejak sebelum perang antara Rusia dan Ukraina pecah.
Dengan demikian, Krakatau Steel telah memiliki fondasi cukup kuat di Eropa sehingga perang kedua negara tersebut tidak memengaruhi kinerja mereka.
"Ada kenaikan cukup signifikan ya, mungkin lebih dari dua kalinya ketika awal 2022 dibandingkan 2021. Totalnya itu sekitar 262 ribu ton yang bisa kita capai sejak Januari sampai Maret," beber Silmy.
Baca Juga: Anggota DPR Minta Kejagung Periksa Dirut Krakatau Steel