Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 7 Persen Dinilai hanya Pemulihan Semu
Low base effect sebabkan pertumbuhan ekonomi begitu tinggi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pertumbuhan ekonomi Indonesia resmi mengalami lonjakan signifikan ke angka 7,07 persen pada kuartal-II 2021. Namun, pertumbuhan positif tersebut dianggap hanya pemulihan semu semata dan tak bisa menjadi tolok ukur kondisi perekonomian saat ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Center Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira menanggapi rilis Badan Pusat Statistik (BPS) terkait pertumbuhan ekonomi kuartal-II pada Kamis lalu.
"Kita berhasil keluar satu kuartal dari resesi, tapi proyeksi pertumbuhan ekonomi kembali minus di kuartal ke-III 2021 karena adanya lonjakan kasus COVID-19 dan PPKM Level 4. Jadi, cuma pemulihan semu satu kuartal," ujar Bhima kepada IDN Times, Sabtu (7/8/2021).
Baca Juga: Bahlil Ingatkan Ekonomi Tumbuh 7 Persen Belum Babak Final
Baca Juga: Ini Harga yang Harus Dibayar dari Pertumbuhan Ekonomi Tembus 7 Persen
1. Kenaikan ekonomi pada kuartal-II 2021 adalah sebuah kewajaran
Di sisi lain, Bhima menyatakan tidak terkejut dengan pertumbuhan ekonomi positif pada kuartal-II 2021 hingga lebih dari tujuh persen. Hal itu tak terlepas dari kontraksi amat dalam pada pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal-II 2020 sehingga menimbulkan low base effect pada kuartal-II 2021.
"Kuartal ke-II kemarin wajar tumbuh tinggi 7 persen karena di kuartal ke-II tahun 2020 lalu kan anjlok sekali ya minus 5,3 persen. Jadi, ada sedikit pemulihan saja langsung positif tinggi. Ini disebut low base effect," tutur Bhima.
Pertumbuhan ekonomi yang melonjak tajam juga disebabkan belum diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Sehingga, sambung Bhima, hal itu berdampak pada mobilitas masyarakat yang lebih baik dibandingkan kuartal-III 2021.
Baca Juga: Ekonomi RI Tumbuh 7,07 Persen, Erick Thohir Wanti-wanti Tetap Waspada