TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PLN Dapat Green Loan Rp12 Triliun buat Program Transisi Energi

Green loan didapat dari sejumlah lembaga keuangan nasional

PT PLN (Persero) mendapatkan dukungan Green Loan atau pembiayaan hijau dari beberapa lembaga keuangan nasional sebesar Rp12 triliun. (dok. PLN)

Jakarta, IDN Times - Program transisi energi yang dijalankan PT PLN (Persero) mendapatkan dukungan dari beberapa lembaga keuangan nasional. Hal itu dibuktikan lewat gelontoran green loan alias pembiayaan hijau dengan nilai mencapai Rp12 triliun.

Untuk merealisasikan green loan tersebut PLN menandatangani perjanjian sindikasi dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Selain itu, PLN mendapatkan fasilitas pinjaman bilateral dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyatakan, dukungan dari lembaga keuangan nasional tersebut merupakan bukti kekuatan Indonesia dalam mewujudkan transisi energi.

"Kerja sama yang baik antara PLN dengan lembaga keuangan nasional menjadi bukti kesatuan dan sinergi bersama seluruh komponen di Indonesia dalam mempercepat transisi energi. Saat ini, PLN memiliki berbagai langkah strategis untuk bisa mendorong Indonesia sebagai negara hijau," ucap Darmawan dalam pernyataan resminya, dikutip Rabu (3/1/2024).

Baca Juga: Program Transisi Energi PLN Terbukti Diminati Perbankan Nasional

1. Dua skema green loan ke PLN

Ilustrasi Modal. (IDN Times/Aditya Pratama)

Adapun fasilitas pembiayaan hijau ini dilakukan melalui skema konvensional dan syariah. Fasilitas pinjaman sindikasi skema konvensional sebesar Rp9 triliun dan skema syariah sebesar Rp1 triliun. Sementara itu, fasilitas pinjaman bilateral terdiri dari skema konvensional sebesar Rp1 triliun dan skema syariah sebesar Rp1 triliun.

Fasilitas pembiayaan berjangka waktu 10 tahun tersebut akan digunakan untuk mendanai proyek infrastruktur ketenagalistrikan dan program lain yang memenuhi kriteria kelayakan berdasarkan PLN Green Financing Framework.

"Hal ini menunjukkan adanya dukungan dari Lembaga Keuangan Bank dan non-Bank Nasional kepada PLN dalam melaksanakan langkah nyata pengembangan energi bersih dan percepatan transisi energi. Dukungan ini sejalan dengan misi Lembaga Keuangan Bank dan non-Bank Nasional yaitu mendukung terwujudnya NZE pada tahun 2060 sesuai dengan komitmen Indonesia dalam Climate Change Conference (COP) di Glasgow, Mesir, dan Dubai lalu," tutur Darmawan.

Baca Juga: PLN: Beban Listrik Natal dan Tahun Baru 2024 Mencapai 35 Gigawatt

2. PLN butuh kerja sama pembiayaan untuk realisasikan transisi energi

Ilustrasi Modal. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara itu, Direktur Keuangan PLN, Sinthya Roesly mengungkapkan PLN membutuhkan beragam kerja sama pembiayaan guna menjalankan proyek transisi energi pada masa mendatang.

Green loan tersebut jadi bentuk kepercayaan sejumlah lembaga keuangan nasional kepada PLN dalam menjalankan berbagai program strategis.

"Salah satu kunci untuk mencapai target bersama NZE (Net Zero Emissions) di tahun 2060 adalah pinjaman dengan biaya murah seperti yang diwujudkan dalam kerja sama ini. Ke depan, kebutuhan investasi PLN masih cukup besar. Kerja sama ini juga menjadi momen penting bagi PLN, selain green loan, kami juga akan mengeksplorasi skema pembiayaan lain untuk mendukung transisi energi," tutur Sinthya.

Baca Juga: Tarif Listrik Tidak Naik, PLN Pastikan Pasokan Andal

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya