TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Presidensi G20, Luhut Tegaskan Indonesia Bukan Negara Terbelakang

Digitalisasi di Indonesia sudah berjalan baik

Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan dan Menkominfo, Johnny G Plate, saat konferensi pers Kickoff DEWG G20. (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan Indonesia harus menampilkan segala prestasi yang dicapai terkait digitalisasi dalam Presidensi G20 2022. Luhut menyebut, hal itu sebagai bukti jika Indonesia bukan negara terbelakang.

"Jangan pula orang G20 menganggap kita sebagai negara terbelakang. Kita ini cukup maju kok, kita bahkan lebih maju dari mereka karena kita nyata melakukan tindakan," ucap Luhut, dalam Kickoff Digital Economy Working Group (DEWG) G20, Selasa (15/3/2022).

Baca Juga: 5 Fakta Presidensi G20 Indonesia, Milenial dan Gen Z Wajib Tahu!

Baca Juga: Anggota G20 Sepakat Terapkan Pajak Digital dan Pajak Minimum Global

1. Soal digitalisasi, Indonesia gak omdo

Ilustrasi G20 (g20-indonesia.id)

Luhut menambahkan, Indonesia bukan merupakan yang hanya bicara saja, tetapi minim tindakan. Gelaran Presidensi G20 di Indonesia dinilai Luhut jadi ajang yang tepat untuk memamerkan capaian digitalisasi tersebut.

"Saya pikir dalam tiga tahun ini, apalagi ada G20, kita mendorong. Kita tidak omong-omong saja karena saya lihat pertemuan-pertemuan itu banyak omong-omong, implementasi tidak ada. Kita sekarang sudah menunjukkan implementasi yang menurut saya sudah cukup bagus," tutur dia.

Baca Juga: Di Depan Anggota G20, Sri Mulyani Sebut Pemulihan Ekonomi Tidak Merata

2. Digitalisasi dalam penanganan pandemik

Ilustrasi aplikasi PeduliLindungi. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Satu bentuk pemanfaatan digitalisasi adalah di dalam penanganan pandemik COVID-19 di Indonesia. Luhut mengatakan, pemerintah selama ini memanfaatkan digitalisasi seperti menggunakan data dari Facebook, NASA, Google Mobility Index guna memantau mobilitas masyarakat.

Dengan demikian, pemerintah bisa membuat kebijakan dari pemafaatan digitalisasi tersebut.

"Kita ini sebenarnya pemakai yang sudah hebat. Penyelesaian COVID-19 kemarin itu banyak menggunakan digital juga. Kita pakai Facebook, kita pakai NASA, kita pakai Google sehingga mobility itu kita semua tahu. Jadi kita punya big data yang bagus," kata Luhut.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya