TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PTBA Raup Laba Bersih Rp6,1 Triliun pada 2023, Turun 51 Persen

Laba bersih PTBA pada 2022 mencapai Rp12,6 triliun

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) umumkan pencapaian kinerja tahun 2023. (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatatkan kinerja positif sepanjang 2023. Anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID tersebut membukukan laba bersih sebesar Rp6,1 triliun tahun lalu.

Kendati begitu, capaian tersebut mengalami penurunan dibandingkan 2022 atau secara year-on-year (yoy). Pada 2022, PTBA berhasil membukukan laba bersih hingga Rp12,6 triliun. Dengan begitu, PTBA menderita penurunan laba bersih hingga 51 persen.

"Setelah dikurangi biaya usaha, PTBA membukukan laba bersih Rp6,1 triliun," kata Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (8/3/2023).

1. Pendapatan PTBA

Ilustrasi penurunan (IDN Times/Arief Rachmat)

Pendapatan PTBA selama 2023 juga turut mengalami penurunan secara tahunan. Pada 2022, PTBA membukukan pendapatan sebesar Rp42,6 triliun. Adapun pada 2023, pendapatan PTBA tercatat hanya sebesar Rp38,5 triliun.

"Sepanjang 2023, perseroan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp38,5 triliun dan laba bruto sebesar Rp9,2 triliun," ujar Arsal.

Adapun total aset PTBA per 31 Desember 2023 mencapai Rp38,8 triliun, sedangkan per 31 Desember 2022 sebesar Rp45,4 triliun.

Baca Juga: Saksi Ahli Sebut Tak Ada Larangan PTBA Akuisisi Perusahaan Tidak Sehat

2. Produksi dan penjualan PTBA

PT Bukit Asam Tbk (PTBA)/ptba.co.id

Di sisi lain, PTBA berhasil mencatatkan pertumbuhan dari sisi produksi dan penjualan batu bara. Total, produksi batu bara PTBA pada Januari-Desember 2023 mencapai 41,9 juta ton, tumbuh 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hany sebesar 37,1 juta ton.

Arsal mengatakan, capaian produksi tersebut melampaui target perseroan, yakni 41 juta ton yang ditetapkan pada awal 2023. Pertumbuhan produksi tersebut seiring kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 17 persen menjadi 37 juta ton sepanjang 2023.

"Perseroan mencatat penjualan ekspor sebesar 15,6 juta ton atau naik 25 persen dibandingkan tahun 2022. Sementara penjualan domestik tercatat sebesar 21,4 juta ton atau tumbuh 12 persen secara tahunan," kata Arsal.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya