Publisher Rights Berlaku, Media Online Terancam Rugi Triliunan Rupiah
Google ancam hentikan indexing kalau Publisher Rights terbit
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) Publisher Rights di Indonesia saat ini ditunggu industri media siber. Namun, ada ancaman dari Google kepada media-media online di Indonesia jika nantinya regulasi Publisher Rights benar-benar berlaku.
Ancaman tersebut di antaranya adalah tidak lagi melakukan indexing terhadap konten-konten berita media online di Indonesia. Google Indexing merupakan proses Google menyimpan, mengorganisir, dan menambahkan halaman-halaman dari website ke daftar database mereka yang disebut sebagai Google Index.
Singkatnya, pengguna tidak akan bisa melihat konten berita media online Indonesia jika Google berhenti melakukan indexing.
Ancaman itu sendiri tidak lepas dari Perpres Publisher Rights yang mewajibkan platform digital seperti Google dan Facebook untuk membayar konten yang dipublikasikan oleh perusahaan berita.
"Publisher Rights diteken maka Google mengancam tidak akan melakukan indexing. Itu sudah pasti merugikan semuanya, publisher. Kemudian kalau ini diberlakukan bagaimana dampaknya terhadap revenue, Google Adsense itu pasti ada," ucap Pemimpin Redaksi IDN Times, Uni Lubis, dalam Twitter Spaces Tempo 'Untung-Rugi' Publisher's Rights, Rabu (9/8/2023).
Baca Juga: Dewan Pers Sudah Serahkan Publisher Right ke Presiden Jokowi
1. Perusahaan media online di Indonesia masih bergantung pada pageview
Dalam kesempatan sama, Ketua Umum Indonesia Digital Association (IDA) Dian Gemiano menyatakan kerugian yang bisa diderita perusahaan media online Indonesia, karena masih banyak bergantung pada pageview.
Sebagai informasi, IDA merupakan sebuah organisasi yang jadi pemersatu antara industri media dan periklanan digital di Indonesia.
Menurut Gemi, saat ini rata-rata perusahaan media online di Indonesia memperoleh 80 persen traffic-nya dari platform Google.
"Jadi kalau misalnya konten berita dihilangkan ada penurunan pageview atau traffic sebanyak 80 persen dan itu sangat-sangat signfikan. Itu dampaknya secara bisnis mempengaruhi direct iklan," kata dia.