Pupuk Indonesia Mulai Bangun Pabrik Clean Ammonia pada 2026
Pupuk Indonesia berkomitmen mencapai emisi nol karbon
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - PT Pupuk Indonesia (Persero) menegaskan komitmennya dalam melakukan dekarbonisasi lewat pengembangan clean ammonia, berupa green dan blue ammonia. Komitmen itu diperkuat Pupuk Indonesia lewat peta jalan atau roadmap pengembangan clean ammonia.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menyatakan, pihaknya telah menyusun rencana dan Final Investment Decision (FID) pengembangan blue ammonia dan green ammonia.
"Pada tahun 2026 kami akan memulai konstruksi pabrik clean ammonia di Jawa Timur dan Aceh. Pada tahun 2028 mulai mengoperasikan pabrik green ammonia dalam skala kecil dan pada tahun 2030 mulai mengoperasikan pabrik blue ammonia," tutur Rahmad dalam pernyataan resminya, dikutip Minggu (10/12/2023).
1. Tujuan pengembangan clean ammonia
Pupuk Indonesia saat ini adalah pemain utama amonia di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika Utara. Pupuk Indonesia menguasai empat persen produksi amonia global atau sekitar tujuh juta ton per tahun yang seluruhnya adalah grey ammonia atau masih menghasilkan emisi karbon.
“Sehingga aspirasi kami saat ini adalah melakukan dekarbonisasi bisnis eksisting dan pada saat yang bersamaan mengembangkan bisnis baru, yaitu clean ammonia,” kata Rahmad.
Adapun tujuan utama pengembangan clean ammonia, adalah untuk mewujudkan industri pupuk dan kimia yang rendah karbon. Sejalan dengan komitmen global, Rahmad menyebutkan Pupuk Indonesia telah berhasil menurunkan emisi karbon, yaitu sebesar 1,55 juta ton atau di atas target 1,21 juta ton pada tahun 2023.
“Penurunan ini berasal dari optimalisasi dan efisiensi konsumsi energi, utilisasi renewable energy, co-firing bio massa, solusi berbasis alam, hingga revitalisasi sejumlah pabrik pupuk,” kata Rahmad.
Baca Juga: Pupuk Indonesia Salurkan 5,3 Juta Ton Pupuk Subsidi sepanjang 2023