TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rilis Global Bonds, Pengamat: Keuangan PGE Mengkhawatirkan

PGE rilis global bonds 400 juta dolar AS buat bayar utang

PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) berhasil memproduksi listrik dari sumber energi bersih atau energi terbarukan sebesar 4.618 Giga Watt Hour sepanjang tahun 2020. (Dok. Pertamina)

Jakarta, IDN Times - Penerbitan surat utang di luar negeri (global bonds) yang ditujukan untuk membayar utang kembali (refinancing) menimbulkan kekhawatiran terhadap kondisi keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE.

Chief Analyst Deu Calion Futures (DCFX), Lukman Leong, menilai tujuan refinancing perseroan dalam penerbitan surat utang dapat menjadi sentimen negatif bagi PGE.

"Karena bukan untuk pengembangan bisnis, maka langkah (penerbitan) obligasi untuk bayar utang tidak beda dengan gali lubang tutup lubang," ujar Lukman dalam pernyataannya, dikutip Rabu (24/5/2023).

Baca Juga: PGE Diminta Transparan soal Hasil Penerbitan Green Bonds US$400 Juta

1. Pemangkasan target green bonds

Ilustrasi obligasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Lukman pun turut mengomentari pemangkasan target global bonds PGE dari 600-800 juta dolar AS menjadi hanya 400 juta dolar AS.

Menurut Lukman, kekhawatiran gagal bayar yang terlalu besar disinyalir menjadi penyebab utama pemangkasan target tersebut.

Selain itu, peringkat atau rating BBB- dari Fitch Ratings menjadi salah satu faktor utama pemangkasan target surat utang luar negeri PGEO.

"Ini jadi sentimen buruk ya, dengan rating seperti itu pelaku pasar melihat risiko gagal bayarnya terlalu besar," ujar Lukman.

2. Bisnis panas bumi masih belum menjanjikan

Pertamina Geothermal Energy

Di sisi lain, Lukman juga melihat adanya sentimen kurang baik dari bisnis PGE karena masih dianggap belum menjanjikan bagi para investornya.

"Saya lihat industri energi panas bumi juga masih banyak risiko dan susah profitable," katanya.

Bahkan, Lukman khawatir perseroan tidak mampu menyiapkan dana 600 juta dolar AS untuk membayar utang sindikasi yang akan jatuh tempo pada Juni mendatang.

"Susah (untuk melunasi), saya kira bisa menyebabkan gagal bayar untuk pinjaman yang awal," ujar Lukman.

Baca Juga: PGE Rilis Green Bonds Buat Bayar Utang, Investor Diminta Hati-Hati

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya