PGE Diminta Transparan soal Hasil Penerbitan Green Bonds US$400 Juta

PGE terbitkan green bonds untuk bayar utang

Jakarta, IDN Times - Manajemen PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE dituntut segera memberikan pernyataan resmi perihal hasil penerbitan surat utang berwawasan hijau (green bonds). PGE diketahui telah menawarkan green bonds ke pasar global dengan nilai 400 juta dolar Amerika Serikat (AS).

"Manajemen PGEO seharusnya menyampaikan pemberitahuan resmi kepada pemegang saham, termasuk publik dan otoritas, meskipun green bond tersebut diterbitkan di luar negeri," kata Pengamat pasar modal sekaligus CEO Finvesol Consulting, Fendy Susianto dalam pernyataannya, dikutip Senin (22/5/2023).

Baca Juga: PGE Rilis Green Bonds Buat Bayar Utang, Investor Diminta Hati-Hati

1. PGE belum berikan pernyataan resmi

PGE Diminta Transparan soal Hasil Penerbitan Green Bonds US$400 JutaPT Pertamina Geothermal Energy (PGE) berhasil memproduksi listrik dari sumber energi bersih atau energi terbarukan sebesar 4.618 Giga Watt Hour sepanjang tahun 2020. (Dok. Pertamina)

Sampai saat ini, sambung Fendy, manajemen PGE masih belum menyampaikan pernyataan resmi soal hasil penerbitan green bonds ratusan juta dolar AS tersebut. Adapun informasi yang beredar hanya dalam bentuk kelebihan permintaan alias oversubscribed dari investment banker anonim.

"Mengingat ini informasi material yang dapat memengaruhi nilai dan pergerakan saham PGEO maka seharusnya diumumkan sebagai bentuk keterbukaan," ucap Fendy.

Baca Juga: PGE Resmi IPO, 37 BUMN Kini Tercatat di Bursa Efek Indonesia

2. Ada indikasi PGE bakal tambang instrumen utang lainnya

PGE Diminta Transparan soal Hasil Penerbitan Green Bonds US$400 JutaIlustrasi Utang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Fendy menambahkan, jika benar ada kelebihan permintaan maka sudah sepantasnya manajemen PGE bangga mengumumkannya. Namun, ketiadaan pernyataan resmi soal itu membuat Fery menduga akan ada instrumen utang lainnya yang ingin diterbitkan oleh PGE.

"Karena seluruh proceed digunakan untuk melunasi pinjaman perseroan," ujar dia.

Baca Juga: PGE Diwanti-wanti soal Utang Jangka Pendek Rp9,12 Triliun

3. PGE rilis surat utang buat bayar utang

PGE Diminta Transparan soal Hasil Penerbitan Green Bonds US$400 Jutailustrasi utang (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelumnya diberitakan, PGE berencana green bonds senilai 400 juta dolar AS atau setara Rp6 triliun dengan bunga 5,15 persen per tahun yang jatuh tempo pada 2028 nanti.

PGEO akan menggunakan dana dari utang tersebut untuk melunasi seluruh sisa utang dengan Mandated Lead Arrangers, Kreditur Sindikasi Awal dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebagai Facility Agent yang akan jatuh tempo pada 23 Juni 2023.

"Pada tanggal Keterbukaan Informasi ini diterbitkan, sisa jumlah kewajiban yang masih terutang berdasarkan Facilities Agreement adalah sebesar 400 juta dolar AS," ujar manajemen melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sampai saat ini, PGEO tercatat memiliki utang mencapai 943,28 juta dolar AS. Utang tersebut terdiri atas pinjaman bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun senilai 327,7 juta dolar AS dam utang jangka pendek sekitar 615,58 juta dolar AS.

Hal itu berdasarkan perjanjian fasilitas dan surat komitmen per 23 Juni 2021 yang membuat PGEO memperoleh fasilitas kredit berupa bridge loan dengan plafon 800 juta dolar AS.

Hingga akhir 2022, perseroan mencairkan pinjaman itu sebesar 600 juta dolar AS yang tercatat pada pos pinjaman bank.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya