TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Risau Resesi, Petani Tembakau Minta Pemerintah Gak Naikkan Cukai

Pemerintah berencana menaikkan CHT tahun depan

ilustrasi tanaman tembakau (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Jakarta, IDN Times - Petani tembakau dari berbagai daerah di Indonesia mengkhawatirkan kenaikan cukai hasil tembakau (CHT) pada 2023 akan berdampak buruk bagi penghidupan mereka.

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Nusa Tenggara Barat (NTB), Sahminudin menjelaskan, bahwa kenaikan cukai terhadap semua jenis sigaret apapun bakal memberikan pengaruh bagi industri tembakau.

"Kenaikan cukai jenis sigaret apapun, termasuk SKT (Sigaret Kretek Tangan), akan berpengaruh terhadap harga tembakau ke depan. Ingat bahwa pada tahun 2023, Indonesia di ambang resesi. Artinya, pertumbuhan ekonomi rendah, inflasi tinggi, dan imbasnya daya beli rendah,” kata Sahminudin kepada awak media, Selasa (1/11/2022).

Baca Juga: Bupati Temanggung: Petani Tembakau Makin Hari Makin Sulit

1. Kehidupan petani tembakau sudah sulit

Ilustrasi Petani Tembakau dan Cengkih (Dok. IDN Times.com)

Sahminudin menambahkan, kenaikan cukai pada tahun ini telah merugikan petani tembakau.

Menurut dia, keberlangsungan industri sangat terkait dengan kesejahteraan hidup para petani tembakau.

“Cukai pasti memengaruhi kondisi petani. Belum dinaikkan saja sudah membuat petani tembakau Indonesia bangkrut, apalagi kalau dinaikkan,” ucap Sahminudin.

Baca Juga: Terendam Banjir, Petani Tembakau di Tulungagung Terancam Gagal Panen

2. Petani tolak kenaikan CHT jenis SKT

ilustrasi cukai rokok (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara itu, Ketua APTI Jawa Timur, Mudi mengatakan, pihaknya menolak tegas rencana pemerintah menaikkan CHT tahun depan terutama untuk segmen SKT.

“Kalau pemerintah mau menaikkan cukai, itu artinya pemerintah juga harus memperhatikan ke bawah, apakah berdampak ke industri dan petaninya,” ujarnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya