TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Saham MAPB dan PZZA di Tengah Seruan Boikot Produk Pro Israel

Beberapa jenama dianggap mendukung Israel

Ilustrasi Grafik Penurunan (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Seruan boikot terhadap produk-produk yang dianggap terafiliasi dengan Israel selama beberapa waktu belakangan cukup memberikan pengaruh terhadap emiten di dalam negeri.

Emiten semacam PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) yang jadi pengelola Starbucks Indonesia , dan PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) terpantau terparkir di zona merah dalam sepekan terakhir.

Mengutip data RTI, saham MAPB mengalami kenaikan sebesar 2,58 persen pada penutupan perdagangan kemarin atau Selasa (14/11/2023). Harga saham MAPB pun ada di posisi Rp1.985 per saham.

Namun, saham MAPB justru stagnan pada perdagangan hari ini atau Rabu (15/11/2023). Adapun dalam sepekan terakhir, saham pengelola beberapa jenama seperti Starbucks, Subway, dan Pizza Marzano ini mengalami penurunan sebesar 0,25 persen. Sementara itu, dalam tiga bulan terakhir saham MAPB merosot hingga 9,36 persen

Baca Juga: Cara Investasi Saham Supaya Cuan, Pemula Wajib Tahu!

Baca Juga: Kode Produk Israel di Indonesia untuk Serukan Aksi Boikot 

1. Pergerakan saham PZZA

Ilustrasi penurunan nilai saham. (IDN Times/Arief Rahmat)

Di sisi lain, saham PZZA juga mengalami penurunan pada perdagangan hari ini. Pascaperdagangan sesi I, saham PZZA turun 0,49 persen ke level Rp408.

Dalam sebulan terakhir, saham PZZA terpantau merosot 3,32 persen. Jika dilihat lebih jauh, saham PZZA terkoreksi 24,44 persen sepanjang tahun berjalan alias year to date (ytd).

Sekadar informasi, produk-produk yang ada di bawah pengelolaan tiga emiten di atas mendapatkan seruan untuk diboikot lantaran dianggap pro Israel.

Seruan boikot produk-produk yang dianggap pro Israel datang lewat kampanye Boycott, Divestment, and Sanctions (BDS). Mengutip akun X @BDSmovement, ada beberapa produk yang disebut pro Israel seperti Pizza Hut, Starbucks, McDonalds, PUMA, hingga HP.

Baca Juga: Bisakah Aksi Boikot Berhasil? Ini Contoh Suksesnya

2. Kampanye BDS

middleeasteye.net

Mengutip situs resminya, BDS merupakan gerakan kebebasan, keadilan, dan kesetaraan, yang dipimpin Palestina, dengan menjunjung prinsip sederhana, warganya berhak atas hak sama seperti umat manusia lainnya.

Pada 2005, organisasi masyarakat sipil Palestina menyerukan kampanye BDS sebagai bentuk tekanan tanpa kekerasan terhadap Israel. Gerakan BDS diluncurkan oleh 170 serikat pekerja Palestina, jaringan pengungsi, organisasi perempuan, asosiasi profesional, komite perlawanan rakyat, dan badan masyarakat sipil lainnya.

Sejak pertama kali digaungkan sembilan tahun silam, para ahli menyatakan BDS memiliki dampak cukup besar terhadap perekonomian Israel.

Menurut laporan PBB, BDS telah menjadi faktor utama di balik penurunan investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) di Israel sebesar 46 persen pada 2014.

Sejalan dengan itu, eksportir Israel berulang kali mengeluhkan semakin sulitnya mengirim produk-produknya ke Eropa.

Baca Juga: IHSG Perkasa Seharian, BULL-ARTO Cuan Abis!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya