Bisakah Aksi Boikot Berhasil? Ini Contoh Suksesnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Aksi boikot terjadi di mana-mana untuk mendesak Israel menghentikan serangan ke Palestina. Bebagai produk yang dinilai mendukung dan membela Israel jadi sasaran boikot.
Dilansir Newsweek, boikot sederhananya adalah sebuah bentuk protes untuk alasan sosial atau politik yang memberikan tekanan finansial kepada individu, negara, atau organisasi.
Nyatanya, aksi boikot telah memiliki sejarah dalam memberikan kontribusi terhadap perubahan sosial yang progresif. Ada banyak contoh boikot yang telah membuahkan hasil!
Baca Juga: Sejarah Boikot yang Jadi 'Senjata' Melawan Israel
1. Boikot produk gula yang mempekerjakan budak
Di Inggris pada 1791, terjadi aksi boikot terhadap gula yang diproduksi oleh para budak setelah Parlemen menolak untuk menghapuskan perbudakan.
Aksi tersebut menyebabkan penjualan gula merosot antara sepertiga hingga setengahnya. Menanggapi tekanan keuangan, toko-toko kemudian mulai menjual gula yang dibuat oleh "orang merdeka".
Baca Juga: Mengenal BDS, Gerakan Palestina Lawan Israel Tanpa Kekerasan
2. Boikot bus kota yang lakukan diskriminasi kulit hitam
Editor’s picks
Pada 1955, seorang wanita kulit hitam, Rosa Parks, menolak untuk menyerah pada hukum yang menindas di negara bagian selatan dan merelakan tempat duduknya di bagian depan bus di Montgomery, Alabama, untuk seorang pria kulit putih.
Meskipun sekitar 75 persen penumpang bus umum adalah orang Afrika-Amerika, undang-undang segregasi berarti bahwa orang kulit putih mendapatkan tempat duduk terpisah di transportasi umum. Parks ditangkap karena pembangkangan sipil.
Para pemimpin kulit hitam kemudian menyerukan pemboikotan terhadap semua bus kota, sebuah aksi yang berlangsung selama 381 hari dan hampir membuat perusahaan bus tersebut bangkrut.
Mahkamah Agung akhirnya memutuskan bahwa segregasi dalam bentuk transportasi apa pun adalah ilegal dan Parks dibebaskan dari penjara. Kota Montgomery kemudian mengesahkan undang-undang yang melarang segregasi rasial di dalam bus. Hal ini menandai boikot pertama yang berhasil dilakukan oleh Gerakan Hak-hak Sipil Amerika.
3. Boikot tumbangkan Rezim Apartheid
Boikot juga berperan penting dalam mengakhiri hukum rasis di luar negeri. Rezim Apartheid di Afrika Selatan akhirnya tumbang pada 1994.
Hal itu terjadi setelah boikot besar-besaran dari berbagai negara dan perusahaan, dengan banyak yang melakukan divestasi dari negara Afrika.
Baca Juga: Kode Produk Israel di Indonesia untuk Serukan Aksi Boikot