TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sri Mulyani: Omicron Potensial Ganggu Pemulihan Ekonomi Dunia

Serangan Omicron sangat berdampak ke negara maju

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, menyatakan varian baru COVID-19, Omicron sangat mungkin mengganggu upaya pemulihan ekonomi yang sedang dilakukan banyak negara di dunia.

Memang, hampir seluruh negara di dunia sangat terpukul akibat hantaman COVID-19 sejak awal 2020 lalu. Ekonomi menjadi satu dari sekian banyak sektor yang mendapatkan hantaman cukup keras.

Setelah varian Delta menyerang pada pertengahan tahun lalu, giliran Omicron muncul dan mengancam upaya pemulihan ekonomi dunia saat ini.

"Jadi, Omicron dengan transmisi yang begitu cepat, berpotensi menimbulkan gangguan terhadap pemulihan ekonomi lagi, karena ini sudah terjadi," kata Sri Mulyani, kepada IDN Times, Kamis (13/1/2022).

Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap 3 Manfaat G20 Bagi Millennial dan Gen Z

1. Gangguan pemulihan ekonomi tercermin dari serangan Omicron ke negara maju

Seorang sukarelawan meletakkan bendera Amerika mewakili beberapa dari 200.000 nyawa yang hilang di Amerika Serikat dalam pandemi penyakit virus korona (COVID-19) di National Mall, Washington, Amerika Serikat, Selasa (22/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Joshua Roberts)

Indikator gangguan Omicron terhadap pemulihan ekonomi dunia tercermin lewat serangan yang menimpa negara-negara maju.

"Ternyata dengan transmisi yang sangat cepat, kita lihat saja di negara-negara maju sekarang. AS, begitu terkena Anda harus isolasi, jadi yang terjadi karena transmisi banyak rumah sakit, layanan umum, orang, begitu kena harus isolasi," kata Sri Mulyani.

Akhirnya, sambung Sri Mulyani, restoran-restoran tidak bisa buka. Meskipun buka, mereka akan mengalami kendala lantaran pekerjanya sedang melakukan isolasi.

2. Pemerintah belajar dari varian Delta

Ilustrasi Virus Corona. (IDN Times/Aditya Pratama)

Meski begitu, pemerintah telah menyiapkan diri dalam menghadapi varian Omicron. Hal itu didasarkan dari pengalaman menghadapi varian Delta pada pertengahan tahun lalu.

"Namun, yang bagus juga, kami sudah belajar dari Delta. Jadi, kami harap walau dia potensi pengaruhnya sangat signifikan kami berharap siap," ujar Sri Mulyani.

Pemerintah, sambung Sri Mulyani, serius menghadapi varian Omicron. Selain karena kenaikan kasus yang cepat, juga agenda G20 untuk keuangan siap digelar pada Februari 2022 nanti.

"Ini menjadi sesuatu yang terus kami diskusikan. Kompleksitas inilah yang terus kami hadapi. Variannya dan transmisinya luar biasa. Namun, kami punya agenda-agenda domestik maupun global yang harus dilakukan. Jadi, kami menggunakan protokol kesehatan, komunikasi dengan negara-negara anggota G20," tutur dia.

Baca Juga: WHO: Omicron Bisa Mengancam Nyawa!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya