TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sri Mulyani Sebut Honor PNS di Daerah Bisa Capai Rp25 Juta

Belanja daerah masih fokus untuk belanja pegawai

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati (dok. Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, menyatakan pelaksanaan desentralisasi fiskal alias pemberian keuangan pusat ke daerah masih belum optimal.

Hal itu disampaikan Sri Mulyani selepas pengesahaan Rancangan Undang Undang tentang Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah (RUU HKPD) dalam Sidang Paripurna DPR RI, Selasa (7/12/2021).

Belum optimalnya desentralisasi fiskal tercermin lewat belanja daerah yang masih banyak digunakan untuk belanja pegawai.

"Dari sisi Dana Alokasi Umum (DAU) hanya didominasi untuk belanja pegawai hingga 64,8 persen," kata Sri Mulyani.

Baca Juga: Sempat Berselisih soal Anggaran MPR, Sri Mulyani-Bamsoet Selfie Bareng

Baca Juga: Daftar 14 Saham Blue Chip Terbaik yang Bisa Kamu Pilih untuk Investasi

1. Sri Mulyani beberkan variasi pemberian honorarium PNS di daerah

Ilustrasi sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) lingkup Pemprov DKI Jakarta berjalan memasuki ruang dinasnya saat hari pertama masuk kerja usai libur lebaran di Balai Kota, Jakarta, Senin (17/5/2021) (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Berkaitan dengan hal tersebut, Sri Mulyani pun membeberkan variasi pemberian honorarium PNS di daerah. Nominalnya mulai dari Rp325 ribu hingga Rp25 juta.

Selain itu, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut juga menyatakan bahwa uang harian perjalanan dinas PNS di daerah pun rata-rata 50 persen lebih tinggi dibandingkan PNS di pusat.

"Seperti bervariasinya pemberian honorarium PNS daerah dari minimal Rp325 ribu hingga maksimal satu daerah bisa memberikan honor Rp25 juta atau besaran uang harian perjalanan dinas yang rata-rata 50 persen lebih tinggi dari aparat pemerintah pusat yang perlu dilakukan standarisasi agar belanja daerah betul-betul bertujuan untuk masyarakat dan efisien," ucap Sri Mulyani.

Baca Juga: Sri Mulyani Waspadai Beberapa Hal yang Bisa Ganggu Pemulihan Ekonomi

2. Sampai saat ini belanja daerah masih belum fokus dan efisien

ilustrasi APBD (IDN Times/Aditya Pratama)

Sri Mulyani menambahkan, sampai saat ini belanja yang dilakukan pemerintah daerah masih belum fokus dan efisien.

"Belanja daerah yang masih belum fokus dan tidak efisien. Kita lihat saat ini di daerah ada 29.623 jenis program dan 263.135 jenis kegiatan yang didanai oleh APBD makanya terjadi kegiatan yang sangat kecil-keci yang dampaknya minimal atau bahkan tidak dirasakan atau kalau istilah bapak presiden uangnya diecer-ecer," tutur Sri Mulyani.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya