Sri Mulyani Ungkap Jurus agar RI Gak Krisis Ekonomi seperti Inggris
Inggris alami krisis ekonomi karena salah atur fiskal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah telah menetapkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 pada level 2,84 persen. Hal itu sejalan dengan janji pemerintah yang mengembalikan defisit APBN di bawah tiga persen pascapandemik COVID-19.
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati pun mengungkapkan, defisit APBN 2,84 persen pada 2023 menjadi bentuk disiplin fiskal yang dilakukan pemerintah.
"Kenapa sih mesti disiplin fiskal? Pada saat market sekarang sangat turbulence, exchange rate, dan interest rate tinggi kalau Anda gak punya anchor disiplin fiskal ya yang terjadi confidence akan runtuh," kata Sri Mulyani dalam Kompas100 CEO Forum, Jumat (2/12/2022).
Baca Juga: Top! Ekonomi RI Nomor Tujuh Dunia, Salip Inggris dan Prancis
Baca Juga: Krisis Ekonomi Inggris Kian Parah, Berikut Faktanya
1. Indonesia tidak akan senasib seperti Inggris
Disiplin fiskal, sambung Sri Mulyani, menghindarkan Indonesia untuk tidak bernasib sama dengan Inggris. Inggris diketahui mengalami krisis ekonomi. Produk domestik bruto (PDB) mereka hanya 0,2 persen dan inflasi diperkirakan 11 persen.
"Anda lihat saja di United Kingdom atau Inggris, salah fiscal position, even ekonomi sekuat Inggris juga gelempang. Jadi ini adalah salah satu anchor atau jangkar untuk menjaga confidence dan stabilitas," tutur eks Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut.
Baca Juga: Jokowi: Awal Tahun Depan Sudah Masuk Resesi Global