TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Stafsus Erick ke Ahok: Jangan sampai Komisaris seperti Direktur

Ahok sebut banyak kontrak di BUMN bermasalah

Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga dalam bincang-bincang virtual bersama media, Selasa (5/10/2021). (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga meminta Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk tidak berlagak seperti direktur utama.

Permintaan itu disampaikan Arya sebagai respons atas pernyataan Ahok tentang banyaknya kontrak-kontrak di BUMN yang bermasalah.

"Jangan sampai Pak Ahok ini di Pertamina juga menjadi komisaris berasa direktur, komut berasa direktur jangan, harus tau batasan-batasannya," kata Arya dalam pernyataannya kepada awak media, Minggu (28/11/2021).

Baca Juga: Jadi Komisaris Telkomsel, Arya Sinulingga Tegaskan Tak Rangkap Jabatan

Baca Juga: Erick Thohir: Kalau RI Ekspor Bahan Mentah, Apa Bedanya sama Zaman VOC

1. Apa yang disampaikan Ahok sudah disampaikan Erick Thohir dari jauh hari

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan keterangan pers di Lobi Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (2/6/2021). (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Sebelum meminta Ahok agar tidak bertindak seperti direktur utama, Arya terlebih dahulu menyebutkan apa yang disampaikan Ahok sebenarnya sudah menjadi permasalahan yang disampaikan Menteri BUMN, Erick Thohir sejak lama.

Ahok dalam YouTubenya mengatakan bahwa banyak kontrak di BUMN bermasalah dan itu juga terjadi di tubuh Pertamina. Ahok juga menyatakan kontrak bermasalah itu merugikan Pertamina dan membuatnya marah.

"Apa yang diomongin beliau itu sudah lama disampaikan oleh Pak Erick Thohir. Mulai dari urusan bahwa jangan sampai proyek-proyek itu jadi bancakan korupsi, bahwa BUMN adalah peruahaan milik negara, kerja sama dengan BUMN harus win-win solution, nggak boleh ada yang dirugikan itu semua sudah dibicarakan Pak Erick dari jauh-jauh hari," kata Arya.

2. Ada lima transformasi BUMN yang harusnya dipahami oleh Ahok

Pembaharuan Logo BUMN (Dok. Istimewa)

Arya pun kemudian menyinggung lima transformasi BUMN. Menurut dia, hal tersebut harusnya diketahui setiap orang yang bekerja di lingkungan BUMN, termasuk Ahok.

Arya pun merasa heran jika Ahok sebagai Komut Pertamina tidak memahami lima transformasi BUMN tersebut.

"Itu sekarang sudah dan sedang dilakukan di semua BUMN, jadi saya bingung juga kalau Pak Ahok nggak paham lima transformasi yang kita lakukan di BUMN. Sebagai komut itu harusnya jadi acuan Pak Ahok dan itu harusnya ditetapkan di Pertamina lima transformasi itu," tutur dia.

Baca Juga: Erick Thohir Pastikan BUMN-Swasta Kolaborasi Pengembangan Ekonomi RI

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya