Tekor APBN Sentuh Rp611 Triliun per November 2021
Hanya 3,63 persen dari PDB
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp611 triliun pada November 2021.
Defisit tersebut merupakan 60,7 persen dari target Rp1.006,4 triliun. Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani menyatakan realisasi defisit tersebut 3,63 persen terhadap gross domestic product (GDP).
"Hingga akhir November kemarin defisit APBN 3,63 persen dan ini adalah cerita mengenai pemulihan ekonomi dan pemulihan APBN yang sehat kembali karena COVID-19 ini menghantam semua, mulai dari rakyat, sosial, ekonomi, dan juga APBN," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita edisi November, Selasa (21/12/2021).
Baca Juga: Pemerintah Pede Defisit APBN 2021 Jadi 5,1-5,5 Persen
Baca Juga: Proyek Kereta Cepat Ramai Insiden, Bakal Tetap Disuntik APBN?
1. Defisit APBN November 2021 lebih rendah dari November 2020
Defisit APBN yang terjadi pada November 2021 tercatat lebih rendah dibandingkan periode sama tahun lalu, baik dari segi nominal maupun presentase. Defisit APBN pada November 2020 tercatat mencapai Rp885,1 triliun, sedangkan pada periode sama tahun ini hanya Rp611 triliun.
Kemudian dari segi presentase terhadap PDB, tekor APBN November tahun lalu mencapai 5,73 persen, sedangkan November tahun ini hanya 3,63 persen.
"Total defisit APBN tahun lalu pada akhir November Rp885 triliun, sekarang Rp611 triliun. Ini terjadi penurunan 31 persen sendiri. Size defisit kita 5,73 persen dari PDB tahun lalu. Tahun ini di 3,63 persen dari PDB dan menunjukkan penurunan lebih dari dua persen hanya dalam waktu 12 bulan," kata Sri Mulyani.
Baca Juga: Jokowi: Investasi Jadi Jangkar Pemulihan Ekonomi saat Defisit APBN