TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Teten Usulkan Sorong Jadi Pelabuhan untuk Jalur Masuk Produk Impor

Untuk permudah pengawasan produk impor

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengunjungi kantor IDN Media HQ pada Jumat (3/2/2023). (IDN Times/Tata Firza)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenkopUKM), Teten Masduki mengusulkan agar menjadikan Pelabuhan Sorong di Papua jadi satu-satunya jalur masuk produk impor.

Hal itu diusulkan Teten kepada Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan atau Zulhas, utamanya untuk memudahkan pengawasan produk-produk impor yang masuk ke RI.

"Agar produk-produk impor itu mungkin jangan langsung masuk ke pasar di Jawa. Jadi berlabuhnya produk impor itu katakanlah di Sorong, Jayapura sehingga nanti kan kita masih bisa kompetitif produk lokal itu," kata Teten dalam pernyataannya, dikutip Rabu (29/3/2023).

Dengan demikian, produk lokal di Pulau Jawa masih bisa bersaing dengan asumsi selisih harga jual produk impor dan produk lokal tidak terlalu jauh.

Baca Juga: Pakaian Bekas Impor Dilarang, Pedagang: Mematikan Usaha Rakyat!

1. Ada harga tambahan imbas ongkos angkut yang naik

Ilustrasi Kenaikan (IDN Times/Arief Rahmat)

Teten pun mengindikasikan bakal ada tambahan harga akibat ongkos angkutan dari Pelabuhan Sorong di Papua menuju Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta.

Dengan begitu maka harga jual produk impor di Pulau Jawa kemungkinan bisa sedikit lebih tinggi dan bisa mendekati harga jual produk lokal.

"Itu juga nanti ada perlu ongkos lagi transportasi dari pelabuhan di Sorong ke Tanjung Priok sehingga kita bisa kompetitif gitu. Saya kira itu sah kita untuk mengatur itu, ya untuk melindungi produk lokal supaya bisa kompetitif," ujar Teten.

Baca Juga: 7 Ribu Bal Lebih Pakaian Bekas Impor Datang dari 4 Negara ASEAN

2. Pengawasan produk impor yang masuk jadi lebih mudah

Ilustrasi aktivitas di pelabuhan. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Di sisi lain, kehadiran satu pelabuhan yang jadi pusat masuknya barang-barang impor juga dapat memudahkan pengawasan yang dilakukan pemerintah.

Seperti diketahui, saat ini Indonesia tengah kebanjiran produk-produk pakaian bekas impor ilegal yang merugikan industri tekstil dan produk tekstil.

"Menurut saya, di-polling di satu tempat, ya misalnya produk-produk impor sudah dilabuh di Pelabuhan Sorong sehingga gampang ngontrolnya. Kalau ada dari pelabuhan-pelabuhan lain yang mau masuk itu udah pasti ilegal," kata Teten.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya