TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Waspada, Ekspor Pasir Laut Bisa Rugikan Ekonomi Indonesia

Jokowi membuka kembali keran ekspor pasir laut

Ilustrasi Ekspor. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Nailul Huda, mengatakan pembukaan kembali keran ekspor pasir laut bisa merugikan perekonomian Indonesia. Kebijakan Presiden Joko "Jokowi" Widodo, menurutnya perlu dikritisi, mengingat secara jangka panjang justru akan berdampak buruk buat lingkungan dan perekonomian.

"Saya melihat kebijakan ini perlu dikritisi karena bisa berdampak ke lingkungan, walaupun dalam jangka pendek menguntungkan ya secara ekonomi. Namun, dalam jangka panjang bisa merugikan dan jadi bumerang bagi ekonomi kita," ujar Huda saat dihubungi IDN Times, Kamis (1/6/2023).

Baca Juga: Pemerintah Janji Awasi Kegiatan Ekspor Pasir Laut

1. Pemerintahan sekarang yang hanya meneguk untung

Ilustrasi Ekspor. (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain itu, kebijakan ekspor pasir laut diyakini Huda hanya akan menguntungkan pemerintahan sekarang. Pemerintahan pada masa mendatang justru akan menanggung kerugiannya.

"Keuntungan jangka pendek hanya menguntungkan pemerintahan sekarang. Tapi, ke depan akan merugi karena biaya lingkungannya cukup besar," kata Huda.

2. Pasir laut asal Indonesia dipakai di Singapura

Ilustrasi Marina Bay, Singapura (IDN Times/Indiana)

Keuntungan secara ekonomi datang karena ekspor pasir laut banyak dilakukan ke Singapura. Menurut Huda, Singapura merupakan langganan lama pasir laut dari Indonesia.

"Untuk reklamasi. Itu kan Singapura sudah jadi pelanggan pasir dari Indonesia dari dulu. Mereka bangun pulau-pulau itu pakai pasir indonesia," ucapnya.

Baca Juga: BKF: Penerimaan Negara dari Ekspor Pasir Laut Kecil 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya