Amerika Serikat Incar Investasi di Sektor Infrastruktur Indonesia
Luhut tawarkan proyek pembangunan industri hilir nikel
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony J. Blinken mengaku tengah mengidentifikasi investasi apa saja yang dapat ditanamkan di Indonesia. Meskipun, ia tak menampik bahwa investasi di bidang infrastruktur termasuk salah satu topik yang dibicarakan ketika bertemu Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada Senin, 13 Desember 2021 lalu. Pertemuan dengan Jokowi menjadi agenda pertama Blinken ketika menjejakan kaki di Tanah Air pada pekan ini.
Pria yang sudah beberapa kali berkunjung ke Jakarta itu mengatakan pembicaraan serupa juga terjadi ketika Presiden Joe Biden bertemu Jokowi di sela-sela KTT COP26 di Glasgow, Inggris pada November 2021 lalu. "Pertemuan itu bahkan berjalan dua kali lebih lama dari yang dijadwalkan," ungkap Blinken secara eksklusif kepada IDN Times ketika berada di Jakarta, Selasa, 14 Desember 2021 lalu.
Ia menjelaskan AS memiliki program dengan negara G7 yang disebut "Build Back Better World", di mana negara-negara anggotanya bekerja secara erat dengan para mitra, salah satunya Indonesia untuk mengidentifikasi proyek-proyek bagus untuk investasi baru. Opsi yang memungkinkan antara lain investasi di bidang infrastruktur kesehatan, digital hingga infrastruktur hijau.
G7 sendiri merupakan kelompok negara yang memiliki tingkat perekonomian besar di dunia. Selain Negeri Paman Sam, negara lainnya yang tergabung yakni Inggris, Kanada, Jerman, Prancis, Italia dan Jepang.
Jokowi sendiri telah mengundang AS untuk ikut berinvestasi di Indonesia. Apalagi berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pada 2020, nilai investasi AS ke Indonesia mencapai US$480 juta. Menurut keterangan dari Menlu Retno Marsudi, Blinken menjanjikan AS akan mendukung Indonesia di bidang investasi dan infrastruktur.
Diskusi mengenai potensi investasi AS ke Indonesia dibahas lebih rinci ketika bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan. Proyek apa saja yang ditawarkan oleh Luhut kepada Blinken?
Baca Juga: Incar Investasi AS, Luhut Pamerkan Industri Indonesia ke Blinken
Baca Juga: Menlu AS Antony Blinken Berkunjung Perdana ke RI, Bakal Bahas Apa?
1. Menko Luhut tawarkan AS investasi di industri hilir nikel di Indonesia
Salah satu investasi yang ditawarkan oleh Luhut kepada Blinken yang menemuinya pada 14 Desember 2021 lalu adalah industri hilir nikel di Indonesia. Dalam keterangan tertulisnya, Luhut mengatakan saat ini nikel masih difokuskan untuk memproduksi stainless steel.
"Target selanjutnya merupakan komponen baterai," ungkap pria yang pernah menjadi Kepala Staf Presiden (KSP) itu.
Ia menambahkan bahwa Indonesia tidak hanya bergantung kepada satu negara saja untuk mewujudkan pembangunan pabrik agar bisa memproduksi komponen baterai. "Sebagai contoh, kami sudah melakukan pembahasan kerja sama dengan Inggris untuk produksi komponen katoda pada baterai," kata dia lagi.
Sudah sejak lama, Indonesia ingin membangun pabrik baterai pertama khususnya bagi kendaraan listrik. Peletakan batu pertama sudah dilakukan oleh Jokowi pada 15 September 2021 lalu di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Pabrik yang dibangun Jokowi dengan nilai 1,1 miliar dolar AS itu akan jadi yang pertama di kawasan Asia Tenggara.
Jokowi mendukung ide pembangunan pabrik baterai lantaran Indonesia merupakan negara yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meyakini, Indonesia bisa jadi produsen utama produk-produk berbasis nikel seperti baterai litium, baterai listrik, atau baterai kendaraan listrik.
"Dan ini bisa diwujudkan dalam 3 hingga 4 tahun ke depan," ujar Jokowi dalam pidatonya ketika itu.
Baca Juga: Dari Indonesia, Jurnalis Rombongan Menlu AS Blinken Positif COVID-19