Bank Dunia Siapkan Dana Rp170 Triliun untuk Bantu Atasi Virus Corona
Paket finansial berupa pinjaman, hibah dan bantuan teknis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Semakin meluasnya penyebaran virus corona ke dunia turut berdampak parah ke sektor ekonomi. Menurut data real time dari situs World O Meters, per (4/3), saat ini virus yang diberi nama SARS-CoV-2, sudah ada di 82 negara.
Melihat hal itu, Bank Dunia berkomitmen untuk menggelontorkan dana bantuan senilai US$12 miliar atau setara Rp170 triliun. Komitmen yang diberikan tersedia dalam bentuk pinjaman berbiaya rendah, dana hibah, dan dana bantuan teknis. Kebijakan ini ditempuh di saat para pemimpin di seluruh dunia berkomitmen untuk melindungi masing-masing negara mereka dari dampak ekonomi akibat wabah penyakit COVID-19.
Bantuan keuangan itu ditujukan untuk membantu memperbaiki respons mereka dalam mengatasi virus corona. Selain itu, juga untuk menurunkan dampak ekonomi yang dirasakan. Gara-gara virus mematikan itu, banyak acara berskala internasional yang dihentikan penyelenggaraannya. Belum lagi tingkat pengangguran semakin meningkat, karena perusahaan memilih untuk merumahkan para pekerja mereka.
Lalu, dari mana dana yang akan digelontorkan oleh Bank Dunia itu berasal?
Baca Juga: Italia dan Iran Laporkan Angka Kematian Virus Corona Naik Drastis
1. Bank Dunia akan memprioritaskan dana bantuan bagi negara miskin yang kena dampak virus corona
Menurut Presiden Grup Bank Dunia, David Malpass, melalui bantuan keuangan ini mereka tengah mencoba membatasi penyebarannya ke negara lain. Terutama negara miskin yang tak memiliki peralatan kesehatan yang mumpuni.
"Kami ingin membatasi perpindahan penyakit ini," kata Malpass kepada stasiun berita BBC (4/3).
Selain ke negara miskin, dana bantuan itu juga diprioritaskan untuk diberi ke negara yang paling rentan terhadap penyakit mematikan itu. BBC mengungkap separuh dana bantuan itu bersumber dari korporasi keuangan internasional yang bekerja sama dengan sektor swasta. Nominalnya mencapai US$4 miliar dari total dana US$12 miliar yang sudah ada sebelumnya.