TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Duh! Eropa Resmi Masuk Resesi 

Inflasi di Eropa makin tinggi

Bendera Uni Eropa dan beberapa bendera anggota dari Uni Eropa. (Pixabay.com/Dusan_Cvetanovic)

Jakarta, IDN Times - Eropa kini tengah mengalami resesi setelah produk domestik bruto atau PDB turun 0,1 persen pada kuartal pertama 2023.

Dilansir dari CNN, Jumat (9/6/2023), inflasi yang tinggi di mayoritas negara bermata uang Euro ini menghambat belanja konsumen.

Menurut data resmi dari Capital Economics, belanja konsumen Eropa kini dibebani oleh kombinasi data ekonomi yang buruk serta kenaikan suku bunga yang cukup tinggi.

“Ekonomi Eropa bisa berkontraksi lebih jauh selama sisa tahun 2023,” kata Kepala Ekonom Eropa di Capital Economics, Andrew Kenningham.

Baca Juga: Badai Inflasi, Jerman Resmi Masuk Jurang Resesi

1. PHK masif di Eropa

Bendera Uni Eropa di gedung Berlaymont kantor Komisi Eropa di Brussels, Belgia (unsplash.com/@guillaumeperigois)

Sementara itu, arus PHK terjadi bukan dalam skala kecil, tapi sudah begitu masif. Perusahaan dari segala sektor mengambil kebijakan ini, membuat tingkat pengangguran di Benua Biru kian besar.

Tiga sektor yang paling banyak melakukan PHK karyawannya adalah teknologi, manufaktur, dan otomotif. Tiga sektor tersebut adalah yang paling terdampak atas situasi ekonomi yang terjadi sekarang.

2. Perusahaan teknologi paling banyak PHK karyawan

vodafone.co.nz

Salah satu perusahaan teknologi yang terpaksa melakukan PHK adalah Vodafone. Mereka sudah melakukan PHK terhadap 11 ribu karyawannya selama tiga tahun belakangan.

Selain Vodafone, BT juga sudah merencanakan untuk melakukan PHK. Bahkan, mereka sudah berniat buat mengurangi 40 ribu hingga 55 ribu karyawannya hingga 2030 mendatang.

Dengan begitu total karyawan mereka akan berkurang dari 130 ribu jadi hanya 75 ribu sampai 90 ribu di periode tersebut.

Baca Juga: Resesi Seks, Italia Darurat Demografi!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya