Resesi Seks, Italia Darurat Demografi!

Angka kematian lebih tinggi daripada angka kelahiran

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, pada Senin (10/4/2023), mengungkapkan rencana untuk mengatasi masalah penurunan kelahiran. Ia sempat menyatakan bahwa meningkatkan angka kelahiran adalah salah satu fokus pemerintahannya. 

Beberapa tahun terakhir, Italia terus mengalami penurunan angka kelahiran yang dikhawatirkan berujung pada krisis penduduk usia produktif. Bahkan, diprediksi penduduk Italia akan punah apabila resesi seks terus berlanjut.

1. Penanganan darurat demografi jadi prioritas utama di Italia

Menteri Keluarga Italia, Eugenia Rocella, setelah melihat data 2022 mengatakan bahwa melawan darurat demografi adalah prioritas kementeriannya. 

"Kami sudah mulai menghadapinya dari hari pertama kita bekerja dan kami akan melanjutkan melakukannya dengan determinasi," kata Rocella, dilansir Euractiv.

"Di samping aksi spesifik yang diterapkan oleh Kementerian saya, angka kelahiran memang dan akan selalu dipantau sesuai dengan standar kebijakan di semua sektor dan oleh seluruh eksekutif," tambahnya. 

Meloni sudah mengumumkan rencana besar menghadapi krisis kelahiran sejak September 2022. Ia akan memberikan insentif bagi pasangan yang bersedia menambah anak dan mendorong perusahaan merekrut ibu muda. 

Dikutip Bloomberg, Meloni menambahkan bahwa pemerintahannya akan membantu perempuan menghindari aborsi dan memberikan bantuan finansial. Ia menyebut tidak akan membiarkan warga kehilangan momen membesarkan anak. 

Baca Juga: OpenAI Buka Suara Seputar ChatGPT yang Diblokir di Italia

2. Angka kematian di Italia lebih tinggi dari kelahiran 

Berdasarkan data National Institute of Statistics (Istat), Italia memiliki penduduk sebesar 58 juta jiwa terhitung pada 1 Januari 2023. Angka itu menunjukkan pengurangan 3 persen dibanding setahun sebelumnya. 

Presentase pengurangan penduduk yang terjadi ini sedikit berkurang dibanding 2 tahun sebelumnya akibat dampak pandemik COVID-19. Sementara, pengurangan jumlah penduduk ini terjadi terutama di bagian selatan Italia. 

Ironisnya lagi, angka kematian dalam setahun terakhir mencapai 713 ribu jiwa yang lebih besar dua kali lipat dibandingkan angka kelahiran sebesar 393 ribu jiwa. Istat mengungkapkan bahwa ini yang pertama kalinya angka kelahiran di Italia berada di bawah 400 ribu. 

3. Penuaan populasi perempuan disebut jadi faktor utama

Dilaporkan Fox News, faktor terbesar yang mengakibatkan pengurangan angka kelahiran di Italia pada 2022 adalah penuaan populasi perempuan. Ada juga penundaan penduduk untuk memiliki anak dan semakin turunnya angka reproduktivitas. 

Laporan terakhir menunjukkan bahwa 1 dari 4 orang di Italia memasuki usia lanjut. Sedangkan penduduk yang masuk usia di atas 100 tahun atau centenarian mencapai 22 ribu orang dalam 20 tahun terakhir. 

Angka harapan hidup di Italia pun mencapai 82,6 tahun pada 2022. Umumnya, penduduk yang tinggal di wilayah utara memiliki usia yang lebih panjang dibandingkan penduduk bagian selatan yang dikenal lebih miskin. 

Pada September lalu, Istat memprediksi bahwa Italia akan kehilangan hampir 1 per 5 penduduknya dalam beberapa dekade ke depan. Diprediksi penduduk Italia akan menurun menjadi 54,2 juta pada 2050 dan kembali turun hingga 47,7 juta pada 2070. 

Baca Juga: Wakil PM Italia Protes soal Pemblokiran ChatGPT: Kebijakan Berlebihan!

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya