TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi Belum Puas Kemudahan Berusaha di Indonesia Peringkat 73 Dunia

Jokowi minta peringkat terus digenjot

Presiden Joko "Jokowi" Widodo. (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengatakan kemudahan membangun bisnis atau usaha alias ease of doing business di Indonesia masih berada di peringkat 73 dari 190 negara di dunia. Kendati gitu, Jokowi merasa peringkat tersebut masih belum cukup. Ia meminta agar peringkat bisa terus naik agar bisa memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha.

“Dalam laporan Bank Dunia 2020, negara kita masuk peringkat ke-73 dari 190 negara. itu artinya sudah masuk kategori mudah, tapi kategori itu belum cukup,” kata Jokowi seperti yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (9/8/2021).

Baca Juga: Jokowi Targetkan Kemudahan Berusaha di Indonesia Naik Peringkat ke-40

1. Jokowi minta peringkat kemudahan berusaha untuk terus digenjot

Ilustrasi Bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jokowi meminta agar peringkat bisa ditingkatkan lagi ke depannya. Menurutnya, kuncinya ada di perizinan berusaha. Semakin mudah perizinan dilakukan, kata dia, semakin meningkat juga investasi di Indonesia.

“Kita harus mampu meningkatkan lagi, tingkatkan lagi, dari mudah menjadi sangat mduah, itu target kita. Kuncinya ada di reformasi perizinan, perizinan berusaha yang terintegrasi, yang cepat dan yang sederhana menjadi instrumen yang menentukan daya saing kita untuk menarik investasi,” terang Jokowi.

Baca Juga: Fakta-fakta Kemudahan Bisnis dan Investasi di RI yang Tertinggal Jauh

2. Jokowi sebut pemerintah akan pangkas aturan yang hambat kemudahan berusaha

Presiden Jokowi resmikan peluncuran Sistem Online Single Submission (OSS). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Lebih jauh, Jokowi meminta agar situasi pandemik COVID-19 yang masih melanda Tanah Air tidak menjadi hambatan dalam melakukan reformasi struktural. Berbagai aturan yang menghambat kemudahan berusaha akan dipangkas oleh pemerintah.

“Aturan yang menghambat kemudahan yang berusaha akan terus kita pangkas, prosedur berusaha dan investasi juga akan terus kita permudah,” ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Baca Juga: Bahlil Siap Dicopot Jika RI Tidak Masuk Top 50 Indeks Kemudahan Bisnis

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya