TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi: Lockdown Mikro Tidak Merusak Pertumbuhan Ekonomi

Jokowi minta kepala daerah bikin peta zonasi yang detail

Presiden Jokowi pimpin rapat terbatas di Istana pada Senin (16/11/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo optimistis Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro yang dicanangkan pemerintah saat ini, tidak akan merusak pertumbuhan ekonomi. Karena sebelumnya, Jokowi geram lantaran PPKM dinilai tak efektif menurunkan COVID-19 dan justru membuat ekonomi turun.

"Lockdown skala mikro, micro lockdown, ini tidak merusak pertumbuhan ekonomi, tidak merusak kegiatan ekonomi masyarakat, karena yang kita lockdown adalah dalam skala kelurahan, RW, RT," ucap Jokowi saat memberikan sambutan pada acara Musyawarah Nasional VI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia di Istana Negara seperti disiarkan di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (11/2/2021).

Baca Juga: Jokowi: Pemda Jangan Cuma Imbau Pakai Masker, Bagikan Juga

1. Jokowi tak ingin karena satu orang dalam satu RT terpapar COVID-19, yang di-lockdown seluruh kota

Presiden Joko "Jokowi" Widodo ketika berkunjung ke mall di Bekasi untuk kesiapan new normal (www.twitter.com/@jokowi)

Jokowi juga menilai bahwa PPKM mikro akan lebih efektif dibandingkan karantina satu kota. Menurutnya, tidak perlu melakukan karantina satu kota jika hanya satu kelurahan yang terpapar virus corona

"Jangan sampai yang terkena virus hanya satu orang dalam satu RT, yang di lockdown seluruh kota. Jangan sampai yang terkena virus misalnya satu kelurahan, yang di Lockdown seluruh kota. Untuk apa? Yang sering kita keliru di sini," tutur Jokowi.

2. Jokowi imbau kepala daerah lakukan pemetaan zonasi yang detail

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Oleh karena itu, pria yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta ini mengimbau agar para kepala daerah melakukan pemetaan zonasi penyebaran COVID-19 secara detail. Sehingga tidak perlu mengarantina satu kota.

"Mengerti betul di mana barang itu ada sampai di tingkat kelurahan, RW atau RT. Gak bisa lagi satu kota langsung di lockdown. Melihat proses yang dilakukan negara lain, me-lockdown seluruh negara, me-lockdown satu provinsi, satu kota ekonominya jatuh. Jadi hati-hati mengenai ini," ucap Jokowi.

Baca Juga: Jokowi ke Pemda: Jika Ada yang Kena COVID-19, Langsung Isolasi!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya