TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Greedflation, Kenaikan Harga Akibat Keserakahan

Istilah yang mulai ramai diperdebatkan

ilustrasi kenaikan harga (pixabay.com/Tumisu)

Akhir-akhir ini terjadi perdebatan di media sosial mengenai perbedaan istilah greenflation dengan greedflation. Perdebatan ini muncul setelah debat kedua Cawapres 2024 pada (21/01/2024). Calon presiden Gibran Rakabuming Raka meluncurkan istilah yang terdengar asing yaitu greenflation dan hubungannya dengan demonstrasi rompi kuning. Akan tetapi, muncul perdebatan baru istilah yang tepat untuk masalah demonstrasi rompi kuning adalah greedflation.

Tentunya, kedua istilah ini memiliki arti yang jauh berbeda. Greenflation mengacu pada kenaikan harga terkait transisi menuju ekonomi yang lebih hijau. Lalu, apa arti dari greedflation? Yuk, mari kita simak lebih lanjut mengenai istilah greedflation.

1. Apa itu greedflation?

ilustrasi pria dan uang (pexels.com/Dziana Hasanbekava)

Greedflation berasal dari dua kata, yaitu "greed" yang artinya serakah dan "inflation" yang artinya kenaikan harga barang. Berdasarkan buku The Greedflation Effect, greedflation adalah istilah yang mengacu pada perusahaan yang menggunakan inflasi sebagai alasan untuk menaikkan harga. Padahal itu adalah strategi perusahaan untuk meningkatkan margin keuntungan.

Sehingga bisa disimpulkan, greedflation adalah fenomena kenaikan barang dan jasa yang disebabkan oleh keserakahan produsen atau penjual. Greedflation berbeda dari inflasi, yang merupakan kenaikan harga secara umum yang disebabkan oleh penurunan nilai uang atau peningkatan jumlah uang beredar. Inflasi memiliki indikator yang jelas dan bisa diukur, sedangkan greedflation masih bersifat subjektif.

Baca Juga: 5 Dampak Buruk Jika Lalai Membayar Tagihan Kartu Kredit

2. Penyebab dan akibat dari greedflation

ilustrasi penurunan ekonomi (pixabay.com/Gerd Altmann)

Penyebab greedflation dapat bermacam-macam, tergantung pada konteks dan sektor yang terlibat. Sebagai contoh, monopoli atau oligopoli pasar yang memungkinkan produsen atau penjual untuk menetapkan harga tinggi tanpa persaingan yang sehat. Selain itu, greedflation juga bisa disebabkan oleh manipulasi pasar, kolusi, dan praktik korupsi.

Akibat greedflation dapat berdampak negatif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Mulai dari menurunnya daya beli masyarakat, yang mengakibatkan penurunan konsumsi dan pertumbuhan ekonomi. Hingga meningkatnya ketimpangan sosial dan kemiskinan, yang dapat menimbulkan ketidakpuasan, konflik, atau kekerasan.

3. Dampak negatif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat

ilustrasi demonstrasi atau protes (pexels.com/Markus Spiske)

Salah satu dampak negatif greedflation adalah menurunnya daya beli masyarakat, yang mengakibatkan penurunan konsumsi dan pertumbuhan ekonomi. Ketika harga barang dan jasa meningkat lebih cepat daripada pendapatan, masyarakat akan mengurangi pengeluaran mereka. Hal ini dapat mengurangi permintaan agregat, yang merupakan total pengeluaran untuk barang dan jasa dalam suatu perekonomian

Greedflation dapat memperlebar jurang antara kaya dan miskin, karena perbedaan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar. Hal ini akan memperparah masalah kemiskinan di suatu daerah maupun negara. Jika semakin parah dan masyarakat merasa tidak adil, maka dapat memicu protes, demonstrasi, atau bahkan kerusuhan.

4. Contoh nyata fenomena greedflation

potret demonstrasi Yellow Vest (weforum.org)

Contoh nyata fenomena greedflation adalah kebijakan kenaikan pajak bahan bakar yang diterapkan oleh pemerintah Prancis pada tahun 2018. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mendorong penggunaan energi bersih. Namun, kebijakan ini malah memicu protes besar-besaran dari masyarakat yang dikenal sebagai Demo Rompi Kuning atau Yellow Vest.

Gerakan rompi kuning kemudian berkembang menjadi tuntutan yang lebih luas terhadap kebijakan ekonomi Presiden Emmanuel Macron yang dianggap pro-kaya dan pro-korporasi. Masyarakat merasa bahwa kebijakan ini tidak adil dan memberatkan, karena meningkatkan biaya hidup dan mengabaikan kebutuhan dasar mereka. Mereka juga menuduh pemerintah Prancis sebagai korup dan tidak peduli dengan rakyat, hal ini yang dikaitkan dengan greedflation.

Verified Writer

Theodore Siagian

ig : tmarvell_

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya