TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Capai Rp127 Triliun, 8 Proyek Tol Ini Ditawarkan ke Swasta

Proyek tol ditawarkan dengan skema KPBU

Ilustrasi Infrastruktur Jalan Kota (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan ada delapan proyek jalan tol yang siap ditawarkan ke swasta melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Sebanyak 8 proyek jalan tol tersebut membutuhkan biaya investasi sebesar Rp127,98 triliun. Sementara berdasarkan Target Renstra 2020-2024, panjang jalan tol yang ditargetkan adalah 2.513 km jalan tol dan 41 ruas.

Baca Juga: Daftar 16 Ruas Tol Baru yang Akan Beroperasi hingga Akhir Tahun

Baca Juga: Deretan Stasiun, Terminal, dan Jalan Tol yang Akan Dibangun di IKN

1. Daftar 8 ruas tol yang siap ditawarkan ke swasta senilai Rp127,98 triliun

Ilustrasi jalan Tol (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna, mengatakan terdapat delapan proyek KPBU jalan tol yang siap ditawarkan pada tahun ini.

Berikut delapan proyek tersebut:

  1. Jembatan Batam-Bintan sepanjang 14,74 km dengan nilai investasi Rp14,12 triliun.
  2. Tol Akses Patimban sepanjang 37,05 km dengan nilai investasi Rp18,76 triliun.
  3. Tol Semanan-Balaraja sepanjang 32,39 km dengan nilai investasi Rp15,53 triliun.
  4. Tol Sentul Selatan-Karawang Barat sepanjang 61,5 km dengan nilai investasi Rp15,38 triliun.
  5. Tol Bogor Serpong Via Parung sepanjang 31,3 km dengan nilai investasi Rp8,95 triliun.
  6. Tol Cikunir-Karawaci sepanjang 40 km dengan nilai investasi Rp26 triliun.
  7. Tol Kediri-Tulungagung sepanjang 44,51 km dengan nilai investasi Rp10,48 triliun.
  8. Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg sepanjang 38,6 km dengan nilai investasi Rp18,76 triliun.

Baca Juga: Menteri PUPR Ogah Infrastruktur Dibangun Pakai Material Impor!

2. Pembangunan jalan tol tetap dikebut di tengah pandemik

Ilustrasi pembangunan jalan tol. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit, mengatakan di tengah situasi pandemik COVID-19, Kementerian PUPR tetap memacu pembangunan jalan tol yang tersebar di Pulau Jawa, Pulau Sumatera dan Kalimantan. 

Pembangunan jalan tol tetap berjalan karena menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 56 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas Perpres 3/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN.

“Pada masa Pandemik COVID-19 yang kita lalui bersama sangat mempengaruhi kinerja operasi, finansial dan teknis pada jalan tol. Volume Lalu Lintas turun seiring dengan kebijakan dari Pemerintah dengan mengeluarkan pembatasan mobilitas. Di tahun 2021 Pemerintah mengeluarkan kebijakan stimulus kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang terdampak COVID-19," tutur Danang.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya