TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Data Ekonomi China Mengecewakan, Kurs Rupiah Anjlok Sore Ini

Rupiah melemah 15 poin

Ilustrasi. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah 15 poin atau 0,10 persen ke level Rp14.820 per dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan, Selasa (16/5/2023) sore.

Mengutip Bloomberg, posisi rupiah sore ini membalikkan tren positif pada pembukaan perdagangan pagi tadi, yang menguat 17 poin ke level Rp14.787,5 per dolar AS.

Sedangkan pada penutupan perdagangan Senin, 15 Mei 2023, rupiah melemah 54 poin atau 0,37 persen ke level Rp14.804,5 per dolar AS.

Baca Juga: Manufaktur New York Lesu, Rupiah Hajar Dolar AS Pagi Ini

Baca Juga: Peringatan Hari Keuangan Nasional, Menilik Sejarah Mata Uang Indonesia

1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI

Nilai tukar rupiah justru menguat tipis di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), ke Rp14.810 per dolar AS pada Selasa, 16 Mei 2023.

Kurs mata uang Garuda hari ini lebih kecil dibandingkan posisi pada Senin, 15 Mei 2023 yang ada di level Rp14.812 per dolar AS.

Baca Juga: Bank Dunia: Mata Uang Digital Tidak Berdampak ke Inklusi Keuangan

2. Rupiah melemah karena data ekonomi China

Analis DCFX Futures, Lukman Leong mengatakan, rupiah dan mata uang Asia dan regional pada umumnya melemah terhadap dolar AS. Itu dipengaruhi oleh respons investor terhadap rilis data ekonomi China yang mengecewakan.

"Produksi industri dan penjualan ritel yang walau meningkat namun masih di bawah harapan investor, memicu kekhawatiran akan melemahnya permintaan dari China," ujarnya.

Produksi industri China naik 5,6 persen pada bulan April dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Itu jauh di bawah perkiraan kenaikan sebesar 10,6 persen.

"Indeks dolar AS sendiri cenderung mix, dengan investor masih wait and see menantikan hasil perundingan pemerintah AS dengan kongres tentang debt ceiling," tutur Lukman.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya