Manufaktur New York Lesu, Rupiah Hajar Dolar AS Pagi Ini
Ilustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat 17 poin ke level Rp14.787,5 per dolar AS pada pembukaan perdagangan, Selasa (16/5/2023) pagi.
Namun, penguatan rupiah masih labil. Mengutip Bloomberg, pada pukul 09.11 WIB, penguatan kurs rupiah mengecil menjadi sebanyak 14,5 poin atau 0,10 persen ke Rp14.790 per dolar AS.
Posisi rupiah pagi ini membalikkan tren negatif pada penutupan perdagangan Senin, 15 Mei 2023 yang melemah 54 poin atau 0,37 persen ke level Rp14.804,5 per dolar AS.
Baca Juga: Mantap, 20 Bulan Berturut PMI Manufaktur Indonesia Ekspansi
1. Manufaktur New York loyo bikin rupiah bertenaga
Analis Sinarmas Futures, Ariston Tjendra mengatakan, rupiah menguat terhadap mata uang Negara Paman Sam setelah data indeks manufaktur di wilayah New York AS menunjukkan kontraksi yang dalam.
Data indeks manufaktur tersebut minus 31,8, merupakan level terendah sejak April 2020. Hal tersebut meningkatkan kekhawatiran pasar soal kemungkinan resesi di AS.
"Selain itu, ekspektasi jeda kenaikan suku bunga acuan juga membantu pelemahan dolar AS," katanya.
Menurut Ariston, hasil surplus neraca perdagangan Indonesia yang dirilis BPS kemarin, bisa memberikan persepsi positif terhadap rupiah meskipun terjadi penurunan ekspor dan impor. Penurunan ekspor dan impor dianggap wajar karena libur Idul Fitri.
Editor’s picks
"Pagi ini beberapa data ekonomi China yang akan dirilis bisa menjadi mover pasar. Data yang bagus bisa mendorong penguatan rupiah dan aset berisiko lainnya. Pasar menantikan data produksi industri dan penjualan ritel China untuk bulan April," tambahnya.
2. Penguatan rupiah kemungkinan terbatas
Analis DCFX Futures, Lukman Leong juga melihat potensi penguatan rupiah pada perdagangan hari ini.
"Rupiah diperkirakan akan menguat di tengah membaiknya sentimen di pasar dan koreksi pada dolar AS. Namun penguatan rupiah akan terbatas, investor terlihat belum sepenuhnya terlepas dari kekuatiran akan debt ceiling.
Menurut dia, atas absennya data ekonomi penting dari dalam maupun luar negeri, investor cenderung berhati-hati dan menunggu perkembangan lebih lanjut akan plafon utang (debt ceiling) AS.
Baca Juga: Laju Manufaktur Maret Level 51,9, Unggul Dibanding China
3. Proyeksi pergerakan rupiah hari ini
Lukman memproyeksikan bahwa rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.700 sampai Rp14.850 per dolar AS.
Sementara Ariston memperkirakan potensi penguatan rupiah ke arah Rp14.750, dengan potensi resisten di kisaran Rp14.830 dolar AS.
Berita Terkini Lainnya
