Ekonomi RI Tumbuh 5,44 Persen, Jawa Jadi Penyumbang Terbesar
Separuh pertumbuhan ekonomi Indonesia dari Jawa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Pulau Jawa masih menjadi kontributor terbesar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ekonomi Indonesia pada kuartal II-2022 tumbuh sebesar 5,44 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa sendiri mencapai 5,66 persen, dan andilnya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 56,55 persen.
"Jika dilihat sumber pertumbuhan utama di masing-masing pulau, tadi saya katakan ekonomi masih terkonsentrasi di Jawa, itu sebesar 56,55 persen (kontribusinya), di Jawa (ekonomi) pertumbuhannya 5,66 persen," kata Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/8/2022).
Baca Juga: BPS: Inflasi di RI Lebih Aman Dibanding Negara-Negara G20
Baca Juga: Selamat! Ekonomi Indonesia Kuartal II-2022 Tumbuh 5,44 Persen
1. Kontribusi Maluku dan Papua terendah untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia
Berikut rincian pertumbuhan ekonomi di berbagai pulau dan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia:
Jawa
Pertumbuhan ekonomi: 5,66 persen
Kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia: 56,55 persen
Sumatra
Pertumbuhan ekonomi: 4,95 persen
Kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia: 22,03 persen
Kalimantan
Pertumbuhan ekonomi: 4,25 persen
Kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia: 9,09 persen
Sulawesi
Pertumbuhan ekonomi: 6,47 persen
Kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia: 7,09 persen
Bali dan Nusa Tenggara
Pertumbuhan ekonomi: 3,94 persen
Kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia: 2,73 persen
Maluku dan Papua
Pertumbuhan ekonomi: 13,01 persen
Kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia: 2,51 persen
"Kalau dilihat pertumbuhan (ekonomi) tertinggi itu ada di Maluku dan Papua itu tumbuhnya 13,01 persen. Tetapi memberikan andil atau kontribusi pada ekonomi nasional hanya 2,51 persen," ujar Margo.
Baca Juga: OJK: Pelaku Ekonomi Mesti Waspadai Dampak Perekonomian Global