TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Garuda Indonesia Diramal Mulai Cetak Laba Tahun Ini

Bakal capai 647 juta dolar AS di 2026

Livery masker pesawat Garuda Indonesia (Dok.Garuda Indonesia)

Jakarta, IDN Times - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk diproyeksikan mulai mencetak laba pada 2022 ini. Itu ditopang oleh inisiatif strategis perusahaan dan dukungan pemerintah. Laba tahun ini diproyeksikan sekitar 6,4 juta dolar Amerika Serikat (AS).

"Kalau kita lihat performa keuangannya untuk 2022 diharapkan Garuda bisa laba walaupun catatan laba di situ adalah karena bagian dari hasil rencana restrukturisasi finansial," kata Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu Rionald Silaban, dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (22/9/2022).

Baca Juga: Garuda Indonesia Bakal Disuntik Rp7,5 Triliun Bulan Ini

Baca Juga: Sri Mulyani Minta Restu DPR Tambah PMN untuk Garuda dan Bank Tanah

1. Laba Garuda diproyeksikan capai 647 juta dolar AS di 2026

ilustrasi laba bersih (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam paparan yang disampaikan Rio, Garuda Indonesia diproyeksikan memperoleh laba 399 juta dolar AS pada 2023, 589 juta dolar AS pada 2024, 631 juta dolar AS pada 2025, dan 647 juta dolar AS pada 2026.

"Ke depannya sampai 2026 kita bisa melihat bahwa laba operasi Garuda akan membaik," tutur Rio.

Baca Juga: Erick Thohir Geram Garuda Indonesia Sewa Pesawat Kemahalan

2. Utang Garuda akan berkurang separuh setelah restrukturisasi

Ilustrasi Utang (IDN Times/Mardya Shakti)

Dijelaskan Rio lebih lanjut, pendapatan usaha Garuda Indonesia mengalami peningkatan hingga 2020, namun menurun pada 2020 dan 2021. Kemudian hingga semester I-2022 kondisinya menunjukkan perbaikan.

"Bahwa pertengahan semester 2022 kondisinya membaik, di mana pendapatan usaha sudah lebih besar daripada beban usaha jika kita bandingkan dengan 2020 dan 2021," sebutnya.

Aset Garuda Indonesia juga meningkat dari tahun 2018 hingga 2020. Memang terjadi penurunan pada 2021 yang disertai kenaikan liabilitas secara cukup signifikan. Pada semester I-2022 terjadi perbaikan pada selisih aset dan liabilitas.

Rio menuturkan bahwa utang Garuda Indonesia dapat berkurang hingga 50 persen setelah dilakukannya restrukturisasi keuangan di maskapai penerbangan pelat merah itu.

"Setelah restrukturisasi terjadi maka total utang perseroan secara konsolidasi menurun dari 10,1 miliar dolar AS menjadi 5,1 miliar dolar AS. Jadi secara keseluruhan turun 50 persen," tambahnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya